Brebes – Dalam mengantisipasi bencana alam banjir dan
tanah longsor di wilayah Kabupaten Brebes, serta memaksimalkan kinerja Tim
Gabungan Penanganan Bencana di lapangan jika terjadi musibah, telah
dilaksanakan Rakor Lintas Sektoral yang melibatkan TNI-Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinsos, Dinas PU, PMI Kabupaten Brebes serta BMKG. Jumat
(4/1/2019).
Termasuk koordinasi penyiapan DU (Dapur Umum), titik
evakuasi tempat pengungsian yang aman dekat dengan fasilitas kesehatan serta
pendirian Posko Bencana. Salah satu pemateri adalah Kaharudin dari BMKG Tegal
Karesidenan Pekalongan. Dibeberkannya singkat tentang ciri-ciri akan terjadinya
tanah longsor, “Tampak retakan tanah pada lereng tebing, kerikil berjatuhan dan
tebing terlihat rapuh/kurang kokoh, munculnya mata air baru, pintu maupun
jendela sukar terbuka. Tahap selanjutnya saat akan terjadi longsor adalah
genangan air hujan mendadak lenyap, pepohonan tampak miring serta halaman rumah
atau dalamnya mendadak ambles. Ini yang harus diketahui masyarakat terutama di
daerah ketinggian agar lebih waspada pada puncak musim penghujan
Januari-Februari 2019,” ungkapnya.
Sedangkan untuk sebagian besar terjadi di wilayah
utara Brebes. Pasalnya, sabuk air muaranya berada di pantai wilayah ini. Debit
air kiriman dari hulu terkadang volumenya over sehingga menyebabkan sungai tak
mampu menampungnya. Tanggul sungai jebol adalah potensi karena rapuh tergenang
atau terkena limpasan air.
Disimpulkannya, awal musim penghujan di Kabupaten ini
terjadi paling awal pada Oktober 2018 Dasarian III di wilayah Brebes Selatan,
sedangkan paling akhir terjadi di Brebes Utara pada November 2018 Dasarian yang
sama serta relatif lebih singkat.
“Dari penjelasan singkat ini, perlu diwaspadai periode
puncak musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor seiring
meningkatnya curah hujan pada periode tersebut. Semoga Brebes tidak terjadi
bencana alam dan kita tidak kecolongan seperti musibah gempa disusul Tsunami di
Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung yang merenggut ratusan jiwa.
Serta musibah tanah longsor di Desa Pasirpanjang Kecamatan Salem akhir Februari
2018 dengan belasan jiwa melayang, dapat diminimalisir jika masyarakat sedikit
mengatahui tanda-tandanya,” tutupnya. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar