Brebes – Dua titik tebing bukit rawan longsor di Desa
Pasirpanjang Kecamatan Salem yang dulu diprediksi oleh Mahasiswa UGM dan BPBD Provinsi Jateng akan terjadi longsor
susulan pasca longsor nasional (22/2/18) yang memakan 18 jiwa melayang (4 belum
ditemukan), merusak 52 rumah serta 14 hektar areal persawahan penduduk, terus
dipantau perkembangan retakan atau pergeseran tanahnya.
Sebagai Ketua Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Kabupaten Brebes/Dandim yang baru, Letkol Infanteri Faisal Amri, dirinya mendapatkan penjelasan berbagai sumber yang antara lain Casro (41) Mandor Polter PKBH Salem KPH Pekalongan Barat, Kades Pasir Panjang, Toro serta Kadus Jojogan Desa Pasirpanjang, Riswan (47). Faisal Amri, melihat kondisi di lapangan secara langsung guna merancang segala persiapan jika sewaktu-waktu terjadi musibah kembali. Senin (7/1/2019).
“Jika kabel EWS tertarik 7 centimeter saja akibat pergerakan tanah di
Labuan Bulan atau di Jojogan, maka sirine peringatan bencana akan berbunyi.
Jadi warga Jojogan bisa cepat menjauh dari jalur longsoran lebih awal saat
mendengar sirine,” ungkapnya menjelaskan sistem kerja EWS untuk meminimalisir
korban jiwa. (Aan0713).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar