Brebes - Penanganan Bencana Alam (Bencal) di Kabupaten
Brebes selama ini cukup terintegrasi dengan baik, namun guna lebih
mengoptimalkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TNI Kodim
0713 Brebes menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyamaan Persepsi Penanganan
Bencana di lapangan. Jumat (4/1/2019).
Acara yang digelar di Ruang Data Makodim ini
melibatkan lintas sektoral Kabupaten Brebes, meliputi Kodim, Polres, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinsos, Dinas PU, PMI serta BMKG Karesidenan Pekalongan
wilayah Tegal. Disampaikan Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE bahwa,
upaya memaksimalkan penanggulangan Bencal ini berkaca pada pengalaman kejadian
Tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung (22/12/18) yang
menewaskan ratusan orang serta longsor nasional yang pernah terjadi di wilayah
Kabupaten Brebes (22/2/18) yang merenggut 18 nyawa termasuk 4 belum ditemukan
jenazahnya hingga kini.
“Ini semua demi meminimalisir korban jiwa termasuk
dari para relawan yang bekerja dilapangan. Siapa harus tahu berbuat apa dan
dengan peralatan apa guna melaksanakan masing-masing tugas di lapangan sesuai
tugas pokok dan fungsinya. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan gelar
pasukan penanggulangan bencana alam setelah mendapatkan restu dari Bupati,”
ungkap Faisal Amri membuka Rakor.
Menurutnya juga, penanganan di lapangan sangat
membutuhkan integrasi solid diantara beberapa elemen utama penanganan bencana
maupun relawan. Pasalnya Brebes khususnya wilayah tengah dan selatan merupakan
daerah rawan bencana alam, terutama tanah longsor dan puting beliung. Sementara
wilayah utara rawan akan banjir mengingat muara sungai berada disini.
"Kerja sama antar lini sangat dibutuhkan sehingga
masyarakat Brebes lebih siap menghadapi bencana yang merupakan rahasia Tuhan.
Selain itu, dengan kerja sama yang baik, penanganan juga akan lebih efektif,
termasuk menyamakan persepsi dengan Dinas Pemadam Kebakaran serta Dinas
Kesehatan serta rumah sakit,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar