Brebes – Unsur terkait penanganan bencana alam di
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan mitigasi dengan mengecek daerah rawan
bencana di aliran Sungai Cisanggarung. Selasa siang (7/1/2020).
Tampak Kepala BPBD Nurshy Mansur, bersama Kapolres
AKBP Aris Supriyono dan Ketua Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Brebes
Letkol Infanteri Faisal Amri, SE atau yaitu Dandim 0713 Brebes, mengecek secara
langsung kondisi tanggul Cisanggarung, di wilayah Desa Karangsambung, Losari,
yang dikhawatirkan jebol jika menerima debit air dan arus yang besar.
Disimpulkan tim melalui Ketua Gulbencal, Letkol Faisal
Amri, bahwa tanggul yang berada di ujung desa tersebut harus segera ditangani
secara cepat dan maksimal dengan melibatkan seluruh unsur terkait dengan
mengerahkan alat berat.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar lebih waspada
dan siaga jika terjadi perubahan cuaca di wilayah Brebes Selatan,” ucapnya di
depan Kades Kosim, perangkat desa serta masyarakat.
Ditambahkannya, jangan mudah mempercayai dan
menyebarkan berita bencana alam yang belum tentu kebenarannya sehingga dapat
mengganggu kondusifitas Kamtibmas.
Sementara disampaikan Danramil 05 Losari, Kapten
Infanteri Sutarno, bahwa sebelumnya di hari yang sama, jajaran Muspika baru
saja membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) di Aula Balai Desa Karangsambung
dalam rangka mengantisipasi banjir di puncak musim penghujan 2019-2020 ini
(Januari-Februari).
Dalam kesempatan ini Kepala BPBD Brebes melalui Kasi
Kesiapsiagaan BPBD, Wibowo Budi Santoso, SE.ST menyatakan bahwa, selain
pembentukan Destana yang merupakan misi dari BPBD dalam menanggulangi bencana
alam secara mandiri di Karangsembung, kader-kadernya/relawan ini juga diberikan
pelatihan penanganan bencana secara bertahap.
Apa yang dilakukan pihak terkait tersebut diapresiasi
Camat Losari, Sumarno, S.Pd, M.Pd. Ia berharap para relawan dapat dengan cepat
menyerap ilmu yang ditransfer sehingga cekatan dan tepat saat
mengaplikasikannya di lapangan, yaitu menanggulangi dan mengevakuasi jika
terjadi bencana.
“Saya berharap Destana Karangsambung akan segera
melakukan aksi nyata untuk mengurangi dampak bencana banjir karena terdapat
tanggul yang rawan, dengan membuat tanggul darurat menggunakan karung diisi
tanah sambil menunggu perbaikan tanggul secara permanen dari pemerintah,”
ucapnya.
Selain itu Sumarno menghimbau kepada masyarakat
setempat yang tergabung dalam Destana, agar segera membuat jadwal piket siaga
banjir, dengan tugas salah satunya adalah melakukan patroli tanggul. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar