Brebes – Muspika Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah, bergerak cepat dalam upayanya menghindarkan salah satu wilayahnya yaitu
Desa Pengaradan dari musibah bencana banjir pada puncak musim penghujan
2019-2020 yang diperkirakan Januari-Februari 2020 ini.
Langkah ini dilakukan agar banjir besar yang pernah
terjadi di wilayah sepanjang Pantura Brebes pada Februari 2018 silam tidak
terulang. Pun dengan banjir-banjir di daerah-daerah lain di nusantara karena
jebol/meluapnya sungai yang tak mampu menahan debit air.
Tampak Danramil 04 Tanjung Kodim 0713 Brebes Kapten
Infanteri Muhtadi, bersama pihak BBWS Cisanggarung-Cimanuk dari Kementerian PU
dan Perumahan Rakyat, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengecekan
tanggul Sungai Kebuyutan.
“Tanggul di Dukuh Pilangsari, Desa Pengaradan ini juga
merupakan salah satu titik yang dikhawatirkan dapat memicu banjir khususnya
menggenangi pemukiman dan persawahan warga setempat,” ucapnya.
Ditambahkannya, dari hasil pengecekan, tanggul yang
berada di utara ujung pedukuhan Pilangsari perlu dilakukan penebalan dan
peninggian sepanjang kurang lebih 20 meter. Titik lainnya yaitu tanggul di
bagian selatan sepanjang 60 meter.
“Pada tahun 2017 lalu, pernah dilakukan karya bakti
TNI bersama warga untuk menanam bambu sebagai penahan tanah urug sebagai
tanggul darurat, namun kondisi sekarang sudah terkikis air rob dan arus dari
sungai,” terangnya.
Masyarakat khawatir, jika air laut pasang dan debit
air Sungai Kebuyutan yang berasal dari hulu Bendungan Nambo Kecamatan
Banjarharjo melimpah, maka air akan limpas ke pemukiman.
Sementara itu Kades Pengaradan, Runda, menyatakan
bahwa pihaknya akan secepatnya mengajukan proposal penyambungan tanggul
permanen yang telah ada kepada pihak BBWS Cisanggarung-Cimanuk, sesuai hasil
koordinasi di lapangan.
Tak lupa dirinya berterima kasih kepada TNI atas
mediasi yang dilakukan dengan pihak BBWS. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar