Brebes – Sebanyak 12 orang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19 yang dikarantina Pemkab Brebes di Islamic Centre, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih harus bersabar untuk bertemu keluarganya di rumah masing-masing.
Mereka akan dipulangkan jika hasil tes swab PCR yang ketiga dinyatakan negatif, sementara jika yang masih positif akan tetap menjalani isolasi.
Disampaikan Danramil 01 Brebes, Kodim 0713 Brebes, Kapten Armed Zaenal Abidin, bahwa Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Brebes, terus memberikan pengertian kepada PDP Ijtima Ulama Dunia 2020, Klaster Gowa, Sulawesi Selatan, untuk tetap bersabar.
“Ke-12 pasien yang masih dikarantina di Islamic Centre Brebes ini masih harus menunggu hasil swab tenggorokan yang ketiga. Hal ini juga berlaku bagi 4 PDP lainnya yang dirawat isolasi di RSUD Brebes saat ini,” jelasnya.
Dijelaskannya lanjut, adapun perincian PDP meliputi 14 orang dari Kecamatan Bantarkawung, 1 orang dari Kecamatan Bumiayu, dan 1 orang dari Kecamatan Paguyangan.
Sepulang dari Kecamatan Bontomarannu, Gowa, awalnya ada 20 orang yang diisolasi di Islamic Centre Brebes, setelah dinyatakan positif dari hasil rapid test pertama (28-29/4). Namun setelah keluar hasil swab PCR dari Labkesda Kemenkes, Salatiga, pasien lainnya dipulangkan guna mencegah penularan dari para OTG (Orang Tanpa Gejala) tersebut sehingga hanya menyisakan 12 orang saat ini.
“Untuk pasien yang sudah pulang ke rumah masing-masing, kita himbau untuk sementara tetap melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Mereka juga diawasi oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 dari daerahnya masing-masing,” tandasnya.
Zaenal Abidin juga menghimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Brebes umumnya agar tetap memakai masker jika harus keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup mendesak, mencuci tangan dengan sabun/cairan disinfektan sesering mungkin, serta menerapkan physical distancing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr. Sartono, juga hadir bersama Babinsa Kelurahan Pasarbatang Koramil 01, Serda Agus, juga ikut hadir meredam keinginan pulang ke-12 PDP, untuk menunggu hasil laboratorium. Pasalnya, sebelumnya masing-masing masyarakat desa tempat pasien berasal menolak kepulangan mereka sampai benar-benar dinyatakan sembuh secara medis. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar