Kamis, 30 April 2020

Terancam Ambruk Jembatan Kali Karut di Kedung Oleng Brebes Perlu Perbaikan Segera

Brebes – Abutment jembatan Kali Karut di Desa Kedung Oleng, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, longsor/ambrol karena disebabkan tergerus arus aliran air.


Warga masyarakat dan Babinsa memasang pembatas jalan dari bambu sebagai tanda peringatan.

Dikemukakan Bati Tuud Koramil 11 Paguyangan, Kodim 0713 Brebes, Peltu Gunawan, bahwa ambrolnya pondasi jembatan penghubung antara Dukuh Cipanas dengan Cigobang ini mengakibatkan lubang di sepertiga badan jalan.

“Longsor terjadi pukul 09.00 WIB setelah hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Paguyangan, sehingga menyebabkan arus Kali Karut sangat deras dan menggerus pondasi jembatan,” ucapnya, Kamis (30/4/2020).

Saat ini jalan masih dapat dilalui kendaraan roda empat dan dua, namun perlu segera dilakukan penanganan agar bangunan tidak roboh. Untuk kerugian ditaksir mencapai kurang lebih Rp. 100 juta.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat melintasi jembatan.

“Kita juga menghibau kepada perangkat desa untuk membatasi tonase roda empat yang lewat. Kita juga melarang keras jika ada aktivitas penambangan pasir dan batu ilegal dalam radius minimal 50 meter karena amdalnya akan memperparah pondasi jembatan,” pungkasnya. (Aan)

Dapur Lapangan Covid-19 TNI Brebes Terima Bantuan Masker dan Sembako Komunitas SBB

Brebes - Dapur Umum (DU) lapangan Kodim 0713 Brebes yang mulai beroperasi dari tanggal 23 April 2020 lalu, masih eksis memasak sahur dan buka puasa untuk 20 orang PDP (Pasien Dalam Pemantauan) covid-19 yang dikarantina di Islamic Centre Brebes, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.


Salah satu pihak swasta perorangan atau Ormas yang peduli menyisihkan sebagian hartanya bagi sesamanya tersebut dan 10 orang petugas harian yang mengawasi dan melayani PDP, adalah relawan dari SBB (Sepakat Brebes Bermartabat), dengan memberikan bahan makanan berupa minyak goreng, mie instan, bawang merah dan putih, ikan asin, teh, susu, gula pasir dan puluhan masker.

Tampak Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE menerima bantuan di DU yang berada di lapangan apel Kodim. Kamis (30/4/2020).

Dandim Brebes menyatakan bahwa dapur akan terus beroperasi sampai dengan penanggulangan pandemi virus corona berakhir.

“Ini merupakan bentuk kepedulian dari masyarakat kepada sesamanya yang terkena dampak pandemi. Kita sangat mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih,” ungkap Faisal Amri.

Sementara Asmi Majid (50), Koordinator SSB mengemukakan bahwa sedikit bantuan tersebut diharapkan dapat membantu pihak TNI dalam membantu Pemda melakukan upaya penanganan wabah tersebut.

“Ini merupakan spontanitas dari Komunitas SSB. Kita serahkan kepada Kodim untuk dikelola bagi PDP dan masyarakat lainnya yang membutuhkan makanan karena mengalami lumpuh ekonomi akibat pandemi,” ungkap lelaki paruh baya yang merupakan pengusaha Alkes dari Desa Pulosari, Kecamatan Brebes.

Dirinya juga mengapresiasi inisiatif Dandim atas pengoperasionalan dapur tersebut yang telah berjalan satu pekan.

Sekedar diketahui, Kodim Brebes sebelumnya memberikan bantuan 200 paket sembako yang dibagikan secara serentak selama dua hari (23-24/4) di wilayah Kabupaten Brebes, yakni 17 Koramil/Kecamatan, kepada warga masyarakat yang betul-betul tidak mampu, non PKH, dan janda/manula yang tidak mempunyai penghasilan.

Bantuan untuk meringankan beban pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari itu meliputi beras 2,5 kg, 5 bungkus mie instan, 1,5 kg gula pasir, 5 butir telur bebek dan ayam, serta minyak goreng 1,5 liter.

Bantuan dibagikan langsung door to door guna menghindari kerumunan atau penerapan social distancing. (Aan/Red)

Selasa, 28 April 2020

Tiga Pilar di Salem Brebes Labelisasi Rumah KPM PKH dan BPNT

Brebes – Labelisasi terhadap warga masyarakat penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dari pemerintah di Desa Capar, Ciputih, dan Desa Ganggawang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikawal tiga pilar yakni Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.


Dikemukakan Danramil 13 Salem, Kodim 0713 Brebes melalui Bati Tuud, Pelda Jahri, dengan sinkronisasi 3 pilar tersebut diharapkan bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial.

“Dengan labelisasi kita harapkan masyarakat di Desa Capar, Ciputih, dan Ganggawang yang sudah lebih sejahtera, sadar dan tidak menunggu bantuan yang bukan peruntukannya lagi,” ucapnya, Rabu (29/4/2020).

Dengan kata lain menurutnya, labelisasi untuk menumbuhkan budaya malu bagi warga yang sudah tidak berhak menerima bantuan. Pendampingan dari institusi TNI dan Polri kepada pihak desa juga untuk menjawab keraguan masyarakat jika menilai bantuan sosial dari Pemerintah belum tepat sasaran.

“Untuk tahap 1 di Desa Ciputih, dari 400 KPM (Keluarga Penerima Manfaat), baru 150 rumah dilabelisasi. Sedangkan untuk sisa labelisasi tahap ke-2, akan dilanjutkan Kamis (30/4),” tandasnya.

Sementara di Desa Ganggawang, dari 220 KPM baru 50 rumah yang sudah disemprot label. Sedangkan untuk Desa Capar, 50 KPM seluruhnya sudah dilabelisasi.

Kades Ciputih, Slamet Becco menyatakan, labelisasi juga untuk mengetahui up date KPM bantuan PKH dan BPNT. (Aan)

Sweeping Warga Mudik Terus Dilakukan di Pegunungan Salem Brebes

Brebes – Tim Gugus Cegah Covid-19 Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus memberlakukan protokol pencegahan virus corona khususnya bagi para pemudik yang akan masuk desa.


Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes, Kapten Infantri Iskandar, tercatat hari ini 20 orang pemudik masuk. Sementara aktivitas lalu-lintas keseluruhan yakni mobil travel 4 unit, mobil pribadi 38 unit, sepeda motor 96 unit. Dari kendaraan itu, tercatat 244 orang, dimana 20 orangnya adalah pemudik.

“Kita terus mendata dan mengecek kesehatan warga pulang merantau yang akan masuk ke wilayah Kecamatan Salem. Dari 20 orang pemudik baru, tidak ada yang mempunyai gejala covid-19 dan suhu badannya diatas 36 derajat celcius,” ungkapnya, Rabu (29/4/2020).

Ada 3 posko pemantauan yakni di Posko Gunung Lio perbatasan Kecamatan Salem-Banjarharjo, Posko di Desa Gununglarang Kecamatan Salem-Bantarkawung, dan Posko Banjaran perbatasan Kecamatan Salem dengan Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.

“Ini merupakan pengamanan terpadu dalam rangka pencegahan virus corona. Selain pengukuran suhu badan dengan termometer inframerah, juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan guna meminimalisir wabah covid-19,” tandasnya.

Ditambahkannya, pemudik yang telah terdata akan dilakukan karantina 14 hari di rumah masing-masing serta dalam pengawasan tim tersebut.

Sekedar diketahui, personil yang tergabung di pos terpadu itu meliputi pihak Koramil, Polsek, Satpol PP, pihak Puskesmas Bentar dan Puskesmas Salem, Perhutani BKPH Salem KPH Pekalongan Barat, Ormas (Relawan Bangbara dan Banser), serta Perangkat Desa Gununglarang dan Banjaran. (Aan)

Senin, 27 April 2020

Aksi Petugas Bubarkan Kerumunan Ngabuburit di Alun-alun Brebes

Brebes – Pembubaran kerumunan ngabuburit/menanti buka puasa secara bergerombol di pinggir jalan, dilakukan oleh patroli gabungan Koramil 01 Brebes dengan Polsek Brebes, Polres Brebes, Jawa Tengah. Senin sore (27/4/2020).


Disampaikan Danramil 01 Brebes, Kodim 0713 Brebes, Kapten Armed Zaenal Abidin, bahwa warga masyarakat dihimbau agar cepat pulang ke rumah masing-masing dengan tujuan agar terhindar dari penularan virus corona.

“Bersama Ibu Kapolsek Brebes, kita himbau warga agar mengindahkan social dan physical distancing guna meminimalisir terpapar covid-19,” ungkapnya.

Sementara disampaikan AKP Harti, Kapolsek Brebes, bahwa disamping patroli gabungan di tempat-tempat berkumpul masyarakat, mereka membagikan masker termasuk kepada para pengguna jalan yang melintas.

“Untuk route patroli kali ini adalah dari Islamik Center, Alun-alun dan di pinggir jalan di depan Kantor Kecamatan Brebes,” ujarnya.

Menurutnya, upaya tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, yakni membatasi keluar rumah jika tidak mendesak agar tidak tertular wabah corona.

Tampak foto pembagian masker tersebut terpusat di Alun-alun Brebes. Tampak juga kesadaran masyarakat Brebes untuk membantu Pemerintah memutus mata rantai penyebaran covid-19 masih cukup rendah. Masih banyaknya masyarakat tidak memakai masker saat bepergian keluar rumah. (Aan)

Prosedur Pemulasaran dan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Wanasari Brebes

Brebes – Simulasi pemulasaran dan pemakaman jenazah secara prosedural covid-19, dilatihkan oleh pihak Puskesmas Wanasari, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kepada puluhan orang Satgas Covid-19 se-Kecamatan Wanasari, di Kantor Kecamatan Wanasari. Senin (27/4/2020).

Acara dihadiri Camat Nuruddin, SH, Danramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes yang diwakili Serma Yusuf Triyono, Kapolsek AKP Mulyono, SH, Kepala Puskesmas Wanasari dr. Rofiqoh, Kepala Puskesmas Jagalempeni Sri Wahyuni S.Km, Kepala Puskesmas Sidamulya dr. Agus Nawawi, para Kepala Desa dan Kaur Kesra/Lebe se-Kecamatan Wanasari.


Selain mendapatkan teori, para Kaur Kesra/Lebe se-Kecamatan Wanasari khususnya, juga melakukan praktek langsung secara bergantian dengan SOP tersebut.

Disampaikan Camat Wanasari Nuruddin, SH, bahwa pelatihan bertujuan agar jajaran Pemdes di Kecamatan Wanasari mempunyai persamaan persepsi tentang pemulasaran dan pemakaman jenazah sesuai SOP covid-19.

“Tujuan khususnya adalah melatih para lebe agar siap jika sewaktu-waktu ada warganya yang meninggal terpapar virus corona akan dimakamkan. Ini semua untuk menanggulangi penularan wabah selanjutnya kepada masyarakat,” ucapnya.

Sementara Kapolsek Wanasari, AKP Mulyono SH, menyatakan apresiasi atas pelatihan dan pengetahuan kepada para Kades, Lebe, TNI-Polri dan juga instansi terkait lainnya.

Menurutnya, pelatihan sangat penting bagi tenaga medis maupun perangkat desa dan TNI-Polri yang difungsikan sebagai tenaga medis dalam Satgas Covid-19 se-Kecamatan Wanasari, sehingga tidak tertular covid-19. Pasalnya, mereka merupakan garda terdepan penguburan jenazah agar tidak mendapatkan penolakan dari masyarakat.

Sedangkan disampaikan pemateri, Kepala Puskesmas Wanasari dr. Rofiqoh, bahwa jenazah covid-19 tidak menular asalkan penanganannya mulai dari proses memandikan, mengafani, hingga menguburkan, dilakukan sesuai dengan prosedur atau protokol khusus.

Bagi para petugas yang menangani jenazah covid-19, wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap seperti sarung tangan, masker, dan pelindung mata. Bagian mata, hidung, mulut, telinga dan luka, ditutup dengan plerter plastik. Prosesi pemakaman juga diatur agar keluarga tetap menjaga jarak dengan jenazah.
Menurut WHO jika seseorang meninggal karena terinfeksi covid-19, paru-paru dan organ tubuh lainnya masih mungkin mengandung virus hidup yang dapat bertahan hidup di permukaan hingga sembilan hari. Virus corona ini mampu bertahan hidup di beberapa permukaan benda seperti kayu, aluminium, kain, dan benda lainnya.

“Apabila protokol pemulasaran dan pemakaman jenazah covid-19 dilakukan dengan baik dan benar, maka jenazah tidak akan menularkan virus kepada orang yang masih hidup. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi, dan tali untuk menurunkan peti jenazah juga dikubur bersama jenazah,” tegas dr. Rofiqoh. (Aan)

Aksi Turun ke Jalan dan Pasar Segenap Komponen di Banjarharjo Brebes Terkait Covid-19

Brebes – Segenap elemen di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, juga melakukan gebrakan dengan turun ke pasar dan jalan untuk membagi-bagikan masker kain kepada pedagang dan pembeli di Pasar Bungur Bandungsari, serta para pengendara kendaraan yang melintas di jalan.
Dalam aksi tersebut juga disertai himbauan dengan menggunakan pengeras suara atau megaphone.



Dikemukakan Serda Rasio Budiono, Babinsa Bandungsari, Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, bahwa tujuan dilaksanakan aksi adalah untuk mencegah penyebaran covid-19 atau virus corona.

“Pembagian masker kain diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penularan virus corona. Mereka memang harus diberikan stimulasi agar tergerak untuk mengikuti,” ungkapnya, Senin (27/4/2020).

Sementara disampaikan Kepala Puskesmas Bandungsari melalui Yanto, Amd, Kep, bahwa upaya gabungan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat untuk meminimalisir wabah pandemi itu.

“Kami juga menyuarakan ajakan untuk berpola hidup bersih dan sehat, membersihkan lingkungan, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, mengurangi berjabat tangan serta membatasi keluar rumah selama pandemi corona,” jelas Yanto.

Ditambahkannya, masker berbahan kain yang dibagikan dengan harapan dapat dicuci sehingga dapat dipakai kembali.

Selain pihak Puskesmas dan Perangkat Desa Bandungsari, ikut juga Kepala Desa Bandungsari Kodir, Kepala Desa Kertasari Herman Budi Hartanto, Bhabinkamtibmas Bripka Eko, Linmas, perawat, dan bidan desa Bandungsari. (Aan)

Jumat, 24 April 2020

Hari Kedua Penyaluran Paket Sembako Kodim 0713 Brebes Peduli

Brebes – Penyaluran bantuan paket sembako dari Kodim 0713 Brebes Peduli wabah covid-19, kembali disalurkan kepada warga warga masyarakat tidak mampu yang belum menerima bantuan 200 paket sembako gelombang pertama, di hari kedua ini. Jumat (24/4/2020).


Dikemukakan Danramil 16 Larangan, Kapten Infanteri Suwardi, bahwa bantuan sembako dari keluarga besar Kodim Brebes ditujukan kepada warga miskin yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Adapun kesepuluh warga di Kecamatan Larangan meliputi 3 orang dari  Desa Larangan (Tarjono, Tarwi, dan Waryuni), 1 orang warga Desa Kedungbokor Abdul Syukur, Ibu Tarnyu dari Desa Sitanggal, Pondoyo dari Desa Karangbale, Andi Saripudin dari Desa Rengaspendawa, Ibu Diwek dari Desa Pamulihan, Ibu Nikah warga asal Desa Wlahar, serta Rokhana Desa Slatri.

“Isi paket bantuan adalah beras 2,5 kg, 5 bungkus mie instan, 1,5 kg gula pasir, telur 5 butir bebek dan ayam, dan 1,5 liter minyak goreng. Bantuan tersebut dibagikan secara serentak selama dua hari (23-24/4) di wilayah Kabupaten Brebes, yakni di 17 Koramil/Kecamatan,” jelas Kapten Suwardi.

Ini merupakan bentuk kepedulian TNI dalam menyikapi wabah virus corona yang mengakibatkan mayoritas warga masyarakat mengalami kesusahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, terutama menjelang awal puasa.

Sasaran pemberian bantuan adalah warga non PKH yang meliputi warga yang kurang mampu dan janda/manula yang tidak mempunyai penghasilan.

“Ini untuk menghindarkan kecemburuan sosial karena jumlahnya terbatas di gelombang pertama ini,” tandas Suwardi.

Terpisah, di wilayah Kecamatan Paguyangan, bantuan lanjutan diberikan kepada Ibu Kasem dan Fatmah, keduanya asal Desa Cilibur. (Aan)

Hasil Rapid Test 8 Orang Peserta Tabligh Akbar Ijtima di Gowa Asal Kersana Brebes

Brebes – Delapan orang warga Desa Jagapura Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan rapid test di Puskesmas Kersana, pasca melakukan perjalanan mengikuti kegiatan Ijtima Ulama Dunia 2020 di Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan.


Tampak petugas medis pencegahan covid-19 dari Puskesmas Kersana, sedang mengambil sampel darah untuk uji rapid test, dengan pengawalan Camat Kersana Asif Fauzan, Danramil 06 Kersana Kodim 0713 Brebes, Kapten Infantri Sholehudin, Kapolsek Iptu Teguh, Kepala Puskesmas Kersana dr. Tambah, Kepala Desa Jagapura Ibu Sarlah, serta bidan desa setempat. Jumat (24/4/2020).

Kapten Infantri Sholehudin menjelaskan, riwayat perjalanan 8 orang warga binaanya adalah, tanggal 15 Maret 2020, mereka berangkat dari Brebes menggunakan kereta api menuju Surabaya dan kemudian melanjutkan dengan kapal laut menuju Gowa dalam waktu kurang lebih 3 hari.

“Pada tanggal 19 Maret 2020, tabligh akbar yang rencananya digelar selama empat hari, 19-22 Maret 2020 dengan peserta lebih dari 8000 orang, akhirnya dihentikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan. Namun sekitar 474 WNA dari 12 negara di dunia sudah terlanjur datang ke Gowa,” jelasnya.

Dikatakannya lanjut, sejumlah kasus positif corona yang menimpa peserta acara mulai bermunculan di berbagai daerah. Di Kelurahan Kober, Banyumas, Jateng, ada satu keluarga yang terkonfirmasi positif covid-19, yang dibawa satu orang anggota keluarga peserta Ijtima (bapak, ibu, anak dan cucu).

Di Kota Solo ada 3 warga dan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, 11 orang pesertanya positif terinfeksi corona.

Mengutip pernyataan Yulianto Prabowo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng (18/4), untuk Jawa Tengah sendiri sebanyak 1.500 orang, dengan peserta terbanyak dari Wonosobo.

Sementara itu Kepala Puskesmas Kersana, dr. Tambah, menyatakan bahwa ke-8 orang peserta tabligh akbar dari Desa Jagapura, Kersana, adalah “negatif”. Mereka adalah Na (41), Kur (55), Pur (29), Sp (38), Mus (24), Rmd (41), Rf (24), dan Wr (38).

Untuk diketahui, total ada 49 orang peserta Tabligh Akbar Ijtima di Gowa asal Kabupaten Brebes. Perinciannya adalah 28 orang berasal dari Kecamatan Bantarkawung, 6 orang dari Kecamatan Salem, 10 orang dari Kecamatan Brebes, 1 orang dari Kecamatan Wanasari, 2 orang dari Kecamatan Ketanggungan, 1 orang dari Kecamatan Larangan, dan 1 orang lagi dari Kecamatan Bulakamba.

Dari jumlah tersebut, dinyatakan oleh Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, SE, MH, dari hasil rapid test covid-19, 20 orang dinyatakan positif. Yakni, 19 orang dari Kecamatan Bantarkawung, dan 1 orang dari Kecamatan Salem.

Mereka yang positif telah menjalani perawatan medis dengan SOP covid-19, yang dipusatkan di Islamic Centre, sebagai tempat karantina Pemkab Brebes, sambil menunggu hasil tes swab dari Jakarta. (Aan)

Kamis, 23 April 2020

Di Tanjung dan Salem Brebes, SOP Covid-19 Penerimaan Warga Pulang Merantau Terus Diberlakukan

Brebes – Pihak Desa Kemurang Kulon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tetap memberlakukan SOP pencegahan virus corona saat menerima warga pulang merantau yang akan masuk desa,

Hal ini juga berlaku kepada 57 orang baik santriwan dan santriwati yang diliburkan pihak Ponpes Kanjeng Sunan Kalijaga, Desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.


Mereka juga diukur suhu tubuhnya dengan thermometer infrared sampai dengan pukul 21.45 WIB di Balai Desa Kemurang Kulon. Kamis malam (23/4/2020).

Disampaikan Babinsa setempat dari Koramil 04 Tanjung, Kodim 0713 Brebes, Sertu Kuntoro, bahwa penyambutan puluhan pelajar Ponpes tersebut tetap berjalan meriah namun diselingi acara tambahan yakni pemeriksaan kesehatan.

“Bersama pihak Puskesmas Kemurang Kulon dan perangkat desa, kita memberlakukan SOP untuk mencegah penyebaran covid-19. Upaya ini juga untuk memberikan ketenangan kepada warga setempat yang bermukim,” ucapnya.

Hasil pemeriksaan dinyatakan aman dengan suhu tertinggi 36,9 derajat celcius. Hadir juga dalam kegiatan ini yakni Kades Kemurang Kulon Abdurrohim, SHI, dan Bhabinkamtibmas Aipda Uyud.

Terpisah di wilayah Kecamatan Salem, di Posko Covid-19 Gunung Lio perbatasan Kecamatan Salem-Banjarharjo, pemeriksaan kesehatan, pendataan warga pulang merantau dan penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan wabah tersebut.

Selain di Posko Covid-19 Gunung Lio, juga diberlakukan di Posko Banjaran, yaitu perbatasan antara Kecamatan Salem dengan Majenang Kabupaten Cilacap, dan juga di Posko Desa Gununglarang, perbatasan Salem dengan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.

“Pengamanan kesehatan secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur di wilayah Kecamatan Salem ini, dalam meminimalisir penularan covid-19,” tegas Danramil 13 Salem, Kodim 0713 Brebes, melalui Pelda Jahri, Bati Tuud.

Dibeberkannya, hasil pemeriksaan didapatkan mobil travel masuk sebanyak 39 unit, mobil pribadi 57 unit, sepeda motor 170 unit.

“Untuk orang yang keluar masuk wilayah Kecamatan Salem pada hari ini adalah 957 orang, ditambah 219 orang pemudik. Hasil pemeriksaan khususnya terhadap 219 orang ODP (Orang Dalam Pemantauan) virus corona, dinyatakan suhu tubuh normal dan tidak ada keluhan,” pungkasnya.

Ditambahkannya, para OPD tersebut juga akan diawasi oleh Tim Gugus Cegah Covid-19 Kecamatan Salem saat karantina selama 14 hari di rumah masing-masing. (Aan)

Tiga Pilar Kaligangsa Kulon Brebes, Kawal Labelisasi PKH dan Sembako

Brebes – Tiga pilar yakni Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah melaksanakan labelisasi 176 rumah penerima bantuan sosial PKH dan sembako.

Dijelaskan Danramil 01 Brebes melalui Babinsa Kaligangsa Kulon, Serka Koviyanto, bahwa pendampingan TNI-Polri kepada pihak desa dilakukan lantaran banyaknya anggapan dari masyarakat bahwa bantuan sosial dari Pemerintah yang telah tersalurkan selama ini belum tepat sasaran.

“Labelisasi ini, untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap para penerima bantuan sosial, baik yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Pemda,” ungkapnya, Kamis sore (23/4/2020).

Sementara dikemukakan Kades Kaligangsa Kulon, Masruchin, bahwa labelisasi juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada para penerima bantuan sosial yang saat ini telah cukup mampu, untuk selanjutnya mengalirkannya kepada tetangganya yang memang lebih layak mendapatkannya.

“Hal ini dilakukan agar bantuan sosial dari pemerintah seperti Rastra, PKH, dan lainnya, benar-benar tepat sasaran dan meminimalisir kecemburuan sosial di tengah-tengah warga Kaligangsa Kulon,” jelas Masruchin.

Dalam kegiatan itu hadir juga pendamping PKH Desa Kaligangsa, Nana, beserta perangkat desa tersebut. (Aan)

Keluarga Besar Kodim Brebes Serentak Berbagi di Tengah Pandemi

Brebes - Bantuan 200 paket sembako gelombang pertama dari Kodim 0713 Brebes mulai dibagikan secara serentak selama dua hari (23-24/4) di wilayah Kabupaten Brebes, yakni 17 Koramil/Kecamatan.

Ini merupakan bentuk kepedulian TNI dalam menyikapi wabah covid-19 atau virus corona sehingga menyebabkan mayoritas warga masyarakat mengalami lumpuh ekonomi.


Untuk di Desa Mundu, Kecamatan Tanjung, Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE, menyerahkannya secara langsung kepada warga masyarakat yang kurang mampu dengan didampingi Muspika Tanjung, Danramil 04 Tanjung Kapten Infantri Dipo Suyatno, serta Kepala Desa Mundu, Wukirno.

Dinyatakan Faisal Amri, bantuan diberikan kepada warga yang betul-betul tidak mampu untuk meringankan beban pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Adapun isinya adalah beras 2,5 kg, 5 bungkus mie instan, 1,5 kg gula pasir, telur 5 butir bebek dan ayam, dan 1,5 liter minyak goreng.

Bantuan tersebut juga ditambah nasi kotak yang dimasak dari Dapur Umum (DU) Kodim Brebes, yang mulai beroperasi mulai tanggal 23 April 2020 sampai dengan upaya pencegahan pandemi virus corona berakhir.

Sasaran pemberian bantuan adalah warga non PKH yang meliputi warga yang kurang mampu dan janda/manula yang tidak mempunyai penghasilan.

Terpisah, di wilayah pegunungan Salem, Bati Tuud Koramil 13 Salem, Pelda Jahri, beserta para Babinsa juga telah mendistribusikan 10 paket sembako dari kepada masyarakat miskin yang memang kesulitan untuk membiayai hidupnya akibat wabah tersebut.

“Adapun sasaran penerima manfaat adalah warga Desa Wanoja yang paling tidak mampu dan belum tersentuh bantuan dari pemerintah,” ungkap Pelda Jahri, Kamis malam (23/4/2020).

Ditambahkannya, untuk penyalurannya didorong langsung door to door untuk menghindari kerumunan (social distancing) dan kecemburuan sosial.

“Saya mewakili 10 orang warga Desa Wanoja, Kecamatan Salem, mengucapkan banyak terima kasih kepada Komandan Kodim 0713 Brebes. Bantuan sembako tersebut sangat membantu karena adanya virus corona berdampak sulitnya mencari nafkah bagi mereka,” pungkas Jahri.

Sekedar untuk diketahui, penyaluran bantuan masih akan dilanjutkan hari ini. Jajaran Kodim Brebes juga melibatkan unsur di desa sehingga ke 200 paket tepat sasaran. (Aan)

Rabu, 22 April 2020

Malang, Pedagang Asongan Asal Subang Tewas Terlindas Bus di Brebes

Brebes – Di tengah situasi sulitnya bertahan hidup saat pandemi virus corona ini, salah satu keluarga dari Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, harus kehilangan tumpuan hidup.

Sunardi (50), pedagang asongan asal Sukamandijaya RT. 44 RW. 04, tewas terlindas Bus PO. Dewi Sri dengan Nopol G 1537 CE, di Jalan Raya Pantura, tepatnya di depan Terminal Tanjung, Desa/Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jateng. Rabu (22/4/2020).


Menurut keterangan saksi mata, Juni (30), pegawai Dishub Brebes asal Desa Tanjung, bahwa awalnya korban tergelincir saat berusaha turun dari dalam bus setelah menjajakan dagangannya.

“Korban terpeleset, masuk ke dalam kolong bus dan terlindas sehingga meninggal dunia di tempat,” ucapnya kepada Serma Rullyon, Bati Tuud Koramil 04 Tanjung, Kodim 0713 Brebes yang juga memberikan pertolongan.

Dari hasil keterangan yang dihimpun di TKP, diduga lelaki paruh baya tersebut kurang berhati-hati saat turun dari bus yang keluar dari terminal menuju ke Jakarta.

“Kejadian tersebut sudah ditangani pihak Satlantas Polsek Tanjung, termasuk sopir bus Jafar (35), dan kernet Priyanto(27), yang keduanya merupakan warga Desa Slawi kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal,” terangnya.

Sedangkan untuk jenazah sudah dibawa ke RS. Bhakti Asih Brebes, menunggu dijemput pihak keluarganya.

Tampak para Babinsa juga memunguti barang dagangan korban yang berhamburan di jalan, yang nilainya kurang lebih Rp. 400 ribu. (Aan)

Kodim Brebes Mulai Operasionalkan Dapur Umum Peduli Covid-19

Brebes – Dapur Umum (DU) Lapangan Sinergitas TNI-Polri Brebes Peduli Covid-19, mulai beroperasi hari ini di halaman Makodim 0713 Brebes, Jalan Jenderal Sudirman No. 107 Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (23/4/2020).


Dijelaskan Dandim Brebes melalui Pasiter (Perwira Seksi Teritorial), Kapten Arhanud Nediono, bahwa dapur ini akan beroperasi selama pencegahan penyebaran covid-19 di Kabupaten Brebes berlangsung.

“Kita belum tahu sampai kapan DU ini beroperasi, namun yang jelas akan beroperasi untuk membantu masyarakat di Brebes kota dan sekitarnya selama pencegahan penyebaran virus corona,” ungkapnya, Kamis (23/4/2020).

Ditambahkannya, termasuk di bulan puasa ini, DU akan beroperasi untuk membantu masyarakat di saat sahur dan buka puasa.
Sementara disampaikan Pasilog Kodim Brebes, Kapten Arhanud Suryadi, SH, bahwa hari ini sebanyak 200 paket sembako yang berisikan beras 2,5 kg, minyak goreng, mie instan, gula pasir, dan telur, akan dibagikan secara serentak di 17 Koramil jajaran Kodim Brebes.

“Untuk mekanismenya akan disalurkan secara door to door kepada warga yang paling tidak mampu di wilayah masing-masing Koramil,” jelasnya.

Untuk di wilayah Brebes Kota, bantuan sembako juga akan diserahkan ke rumah-rumah penduduk di lingkungan sekitar Kodim ditambah dengan nasi kotak yang dimasak dari DU tersebut. (Aan)

Ratusan Sembako Gelombang Pertama Dari TNI Brebes Untuk Masyarakat Terdampak Pandemi Corona

Brebes – Keluarga besar Kodim 0713 Brebes mempersiapkan 200 paket sembako untuk dibagikan kepada masyarakat di 17 kecamatan atau Koramil di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Rabu sore (22/4/2020).


Dikemukakan Dandim melalui Pasiter (Perwira Seksi Teritorial), Kapten Arhanud Nediono, bahwa mekanisme pembagian sembako swadaya Kodim ini adalah 10 paket untuk masing-masing Koramil dan 30 paket untuk masyarakat di seputaran Kodim Brebes.

“Untuk penyalurannya nanti akan diantarkan ke rumah-rumah berdasarkan skala prioritas, yaitu warga yang paling tidak mampu,” ungkap Nediono.

Disinggung bantuan selanjutnya, dirinya menyampaikan bahwa pihaknya masih menggalang bantuan sehingga saat terkumpul akan disalurkan kembali.

Sementara ditambahkan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIII Kodim Brebes, Ny. Reva Faisal Amri, bahwa isi paket bantuan berupa beras 2,5 kg, minyak goreng 400 ml, mie instan 5 buah, gula pasir setengah kg, dan telur bebek dan ayam buras masing-masing 5 butir.

“Semoga sedikit bantuan ini dapat meringankan sejumlah warga yang tidak mampu di awal bulan puasa dalam suasana keprihatinan virus corona,” ucapnya.

Ditambahkan Reva, bahwa keluarga besar Kodim Brebes juga akan mendirikan Dapur Umum (DU) lapangan di halaman Makodim Brebes (23/4), untuk membantu khususnya masyarakat di wilayah Brebes kota selama kewaspadaan dan pencegahan penyebaran virus corona. (Aan)

Selasa, 21 April 2020

Ini Himbauan Babinsa Bumiayu Kepada Wong Brebes Terkait Pandemi Covid-19

Brebes – Dalam upaya mencegah penyebaran virus corona di desa binaannya, Desa/Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sertu Joko Erwanto, selaku Babinsa setempat ambil peran dalam membantu pemerintah desa setempat.

Diungkapkan Sertu Joko saat wawancara dalam dialog interaktif Aksi Babinsa Kodim 0713 Brebes Yes, di Radio Singosari 103.9 FM Brebes, bahwa dirinya juga tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 Desa Bumiayu, yang bermarkas di balai desa tersebut.

Dimana jika ada warga pulang merantau atau tamu masuk desa, dilakukan penyemprotan disinfektan dan pengukuran suhu badan dengan termometer infrared, termasuk himbauan-himbauan SOP saat keluar rumah/bepergian.

“Tugas kita adalah membantu Pemdes dalam meminimalisir penyebaran virus corona,” ungkapnya, Rabu (22/04/2020).

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan seluruh pihak agar social distancing dan physical distancing yang merupakan kebijakan pemerintah berjalan di Bumiayu.

Dalam talk show on air itu, Joko mengambil kesempatan untuk menghimbau kepada warga masyarakat di Kabupaten Brebes umumnya, agar menghindari kerumunan, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir minimal 20 detik sehabis kegiatan apapun, memakai masker, sementara waktu berdiam diri di rumah saja, menjaga gizi, berolahraga, dan juga berjemur.

“Guna memutus mata rantai covid-19, mari kita ikuti himbauan pemerintah agar wabah yang menjadi pandemi ini cepat berakhir,” tutupnya. (Utsm/Aan)

Kodim Brebes Salurkan Beras Untuk Masyarakat Terdampak Krisis Ekonomi Covid-19

Brebes – Kodim 0713 Brebes kembali menyalurkan bantuan kepada sejumlah masyarakat terdampak krisis ekonomi pandemi covid-19, yang belum se...