Brebes – Adalah Agus Prianto (16), salah satu murid SMK Syafa'Atul Ummah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, salah satu dari 170 orang peserta kegiatan pembekalan Bela Negara yang digelar di Kodim 0713 Brebes.
Selain menyatakan bangga dengan berbagai ilmu dan latihan kedisiplinan ala TNI yang ketat, dirinya mempunyai kesan terhadap kegiatan selama dua hari yang diikuti 17 sekolahan tingkat SLTA sederajat di 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Brebes.
Dikatakannya bahwa, ia mempunyai pengalaman unik saat melakukan melakukan permainan Wasbang (Wawasan Kebangsaan), dengan materi merayap dan merangkak senyap serta caraka malam.
“Saya sangat terkesan dengan materi permainan di pos terakhir yaitu merayap dan merangkak senyap sejauh 25 meter, untuk melewati dua ekor bebek hidup yang ditaruh pelatih di tengah perjalanan. Jika bebek berteriak maka saya dinyatakan gagal dan harus mengulang lagi dari peserta paling belakang di tim saya,” ucapnya mengenang kegiatan yang dilaksanakannya, Jumat dini hari (8/11/2019).
Pengalamannya yang kedua adalah saat kegiatan cara malam, yaitu membawa pesan rahasia untuk disampaikan di finish secara lengkap setelah melewati berbagai macam rintangan psikis termasuk saat melewati hamparan nisan di TPU Desa Saditan, Kecamatan Brebes.
“Saya sangat kaget pas lagi jalan bersama tim (10 orang) di makam ada pohon pisang gerak-gerak sendiri dan ada suara tangisan kuntilanak. Setelah itu saat melihat pocong jatuh dari pohon tepat di depan saya, saya langsung memeluk teman dan sempat menangis,” imbuhnya polos.
Senada juga dikatakan Nisa Salsabila (16), murid MA Asy-Syafi’iyyah Kecamatan Jatibarang, bahkan dirinya mendengar suara monyet.
“Saya sudah mulai merinding saat mendengar suara kuntilanak dan monyet, tapi saat tiba-tiba ada pocong jatuh dari pohon di depan kami, maka saya berteriak paling kencang di tim saya dan saya mengucapkan doa sebelum makan,” ujar Nisa mengenang.
Dibenarkan Wanto (36) warga setempat dan juru kunci makam, bahwa tangisan, pocong dan gerakan pepohonan di TPU tersebut, telah disiapkan para pelatih agar para peserta lupa akan pesan yang telah dihafalnya.
“Saya sangat bangga dimintai izin pihak Kodim untuk melakukan kegiatan malam di TPU desa. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi saya untuk membantu menakut-nakuti orang (peserta cara malam – red) untuk melatih psikis mereka,” kata Wanto mengapresiasi.
Pungkas acara, seluruh peserta menyampaikan pesan yang dibawa kepada pelatih di Gor Sasana Adhi Karsa Brebes. Mayoritas dari mereka lupa atau tidak utuh menyampaikannya, sehingga mendapatkan hadiah dari pelatih berupa coretan di seluruh muka dengan lipstik.
Saat adzan subuh, para peserta tersebut melakukan perjalanan untuk kembali ke Barak Siaga bertingkat di Kodim. Bangunan hibah dari Pemkab Brebes untuk penanggulangan bencana dan telah diresmikan Bupati, Hj. Idza Priyanti, pada 27 Februari 2018 lalu. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar