Rabu, 27 November 2019

Prajurit Brebes Jaga Kebugaran Dan Kebersamaan Dengan Berlari

Brebes – Banyaknya manfaat lari di pagi hari. Puluhan anggota TNI Kodim 0713 Brebes, memanfaatkan jalanan di Brebes kota untuk menjaga kebugaran tubuh. Kamis pagi (28/11/2019).


Dibenarkan Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Kodim, melalui Bintara Tinggi Operasi (Bati Ops), Pelda Abdul Kholik, bahwa lari yang dilaksanakan dengan menempuh rute sejauh 6 kilometer untuk menjaga serta membina fisik bagi para prajurit guna menunjang tugas pokok pembinaan wilayah.

“Pelaksanaan lari pagi berkelompok saat Minggu militer ini, sengaja dilakukan di jalan raya agar masyarakat serta para pengguna jalan tahu sehingga tidak malu untuk berlari,” ucapnya.

Ditambahkannya, olahraga sederhana tersebut juga dapat dijadikan ajang untuk memupuk kebersamaan. (Aan)

Komunitas Alumni UGM Pemalang Bantu Kembali Respon Krisis Air Bersih Masyarakat Dua Kecamatan

Pemalang – Para alumni Universitas Gadjah Mada di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Komunitas Kagama, merespon krisis air bersih yang menimpa masyarakat Desa Kreo dan Kejene, Kecamatan Randudongkal.

Dibenarkan Moch. Arief Setiawan, Ketua Kagama Cabang Pemalang, bahwa bakti sosial penyaluran air bersih tahap kedua dengan sasaran warga masyarakat yang tertimpa krisis kekeringan dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan kamis (27-28/11).


“Pada Rabu kemarin, sebanyak 20 ribu liter air bersih dengan empat mobil tangki, telah disalurkan di dua titik yaitu masyarakat Desa Kreo dan Kejene,” ucapnya. Kamis (28/11/2019).

Dikatakannya juga, untuk hari ini, bantuan serupa melalui mobil PDAM Tirta Mulia Pemalang, juga disalurkan kepada masyarakat Desa Mereng kecamatan Warungpring, sebanyak 15 ribu liter, terbagi dalam tiga mobil tangki air dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter.

"Bhakti Kagama ini merupakan kelanjutan penyaluran air bersih ke daerah yang membutuhkannya. Pada tahap pertama dulu, telah disalurkan sebanyak enam mobil tangki berisi air bersih ke tiga desa di Kecamatan Pulosari yaitu Cikendung, Batur Sari dan Pagentaran (24/9),” imbuhnya.

Selain penyaluran air bersih, Kagama juga akan menggelar bakti sosial berupa donor darah di area Hotspot Taman Patih Sampun, pada Sabtu (30/11) mendatang.

“Donor darah ini merupakan keikutsertaan Kagama Cabang Kabupaten Pemalang dalam memperingati Dies Natalis ke-70 UGM, yang juga dilaksanakan secara serentak di 70 daerah se-Indonesia,” pungkasnya. (Edy-Aan)

Empat Orang Tewas Dalam Kecelakaan Maut Di Jalan Raya Pejagan-Ketanggungan Brebes

Brebes – Diduga karena mengantuk, Amir Sukardi (29) pengemudi mobil boks L300 PT. Avatex dengan Nopol B 9913 PC, hilang kendali saat melintas di Jalan Raya Pejagan-Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sehingga menyebabkan kecelakaan maut terjadi. Rabu sore (27/11/2019).

Empat pengendara sepeda motor tertabrak mobil tersebut sehingga menyebabkan semuanya meninggal di TKP, yang tepatnya berada di depan makam Desa Kedawung, Kecamatan Tanjung, Brebes, sekitar pukul 17.00 WIB.

Dilaporkan Danramil 04 Tanjung Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Muhtadi, bahwa sopir memaksakan diri untuk tidak istirahat saat mulai mengantuk sehingga akhirnya mengakibatkan jatuhnya korban.

“Saat kejadian lalu lintas cukup lengang, namun menimbulkan empat korban jiwa,” terangnya.

Keempat korban meliputi Warso (50) petani dan Mufid B. Warja (36) buruh tani asal Desa Kedawung RT. 003 RW. 002 Kecamatan Tanjung, Kartini (60) IRT asal Desa Baros RT. 06 RW. 03 Kecamatan Ketanggungan, dan Tarmi (45) IRT tetangga Kartini di RT. 05.

Untuk kerugian materiil ditaksir mencapai Rp. 250 juta dari mobil boks yang mengalami rusak berat pada bagian depan, dua sepeda motor rusak parah dan pagar makam.

Sementara dari keterangan saksi mata di lokasi, Ujang (32) petani setempat asal RT. 02 RW. 03 Kedawung, bahwa mobil boks melaju kencang dari arah Ketanggungan menuju ke arah Jalan Raya Pantura.

Saat tepat di depan makam Desa Kedawung, ada sepeda motor jenis Honda Supra X 125 dengan Nopol G 4837 FG yang dikendarai Warso yang berboncengan dengan Mufid, sedang berhenti di tengah jalan hendak berbelok ke arah makam karena dari arah yang berlawanan ada sepeda motor jenis Vario yang dikendarai Tarmi (45) berboncengan dengan Karti (60), juga tertabrak

Sopir mobil boks membanting setir ke kanan ke arah makam, namun naasnya dari arah berlawanan dua orang pengendara sepeda motor jenis Vario dengan nopol G 4017 MJ, yang dikendarai Tarmi berboncengan dengan Karti.

Naas, mobil boks tersebut menghantam sepeda motor Supra X dari belakang dan menyeret Warso dan Mufid kurang lebih sejauh 5 meter, kemudian juga menabrak Vario sebelum berhenti karena menabrak tiang listrik dan juga pagar makam Desa Kedawung.

Saat ini pengemudi mobil tersebut yang merupakan warga Desa Sindang RT/RW. 002, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, sedang menjalani proses penyelidikan pihak Kepolisian.

Para korban tewas dievakuasi ke RS. Bhakti Asih Brebes untuk penanganan selanjutnya. Sedangkan untuk para korban dari desa setempat malam itu juga dimakamkan. (Aan)

Aksi Nyata Babinsa Bumiayu Brebes Pasang Rubuha Untuk Memerangi Tikus Musuh Petani

Brebes – Penanganan hama tikus dengan metode predator alami yaitu burung hantu, dikupas lengkap dalam Talk Show Aksi Babinsa Kodim 0713 Brebes. Rabu (27/11/2019).

Acara ini disiarkan secara live di Radio Singosari 103.9 FM Brebes dan News Singosari FM Ketanggungan, sedangkan tunda di Radio Top FM Bumiayu pada pukul 12.00 WIB setelahnya. Tampak Rara Elshanum atau Siti Khumairoh (31), memandu di Studio 2 Singosari 103.9 FM Brebes.

Narasumber yang dihadirkan adalah salah satu Babinsa inspiratif Kodim Brebes, penggagas Rubuha (Rumah Burung Hantu) di wilayah Kecamatan/Koramil 08 Bumiayu, Sertu Eko Nuhyoto. Dirinya juga telah mendapatkan penghargaan dari Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Kavaleri Dani Wardhana (28/10), atas gagasannya mengatasi hama para petani padi di dua desa, Kalinusu dan Kaliwadas.


Dalam kesempatan ini, Babinsa mendapatkan 5 penelepon yang menanyakan seputaran tentang burung hantu dan cara kerja sebagai pemangsa tikus sawah.

Diterangkannya, di Desa Kaliwadas terdapat enam Rubuha yang dibangun dengan menggunakan tiang pipa paralon yang diisi cor-coran semen dengan biaya senilai Rp 750 ribu/rumah burung hantu dan kini telah terisi 5 ekor jenis tyto alba (serak Jawa) dan tyto almae (serak seram). Untuk anggarannya didanai dari BPP Kecamatan Bumiayu dan telah dibuat pada 2014 silam.

“Saat ini ada dua pasang burung hantu yang sedang bertelur dan satu pasang telah menetaskan anak,” ucapnya.

Di lahan seluas 5 hektar percontohan ini, kini tikus sawah menyusut sekitar 40 persen dan panen warga rata-rata meningkat sebanyak 1 ton jenis padi situbagendit.

Sedangkan di Desa Kalinusu, telah didirikan 9 Rubuha dengan media tiang bambu swadaya masyarakat, tersebar di lima titik lokasi milik Poktan Galuh Tani, Beji Tani dan Sri Unggul Tani.  Disini telah terisi sebanyak enam ekor.

Dijelaskannya juga, untuk ukuran box Rubuha adalah 40 x 60 x tinggi 40 centimeter, dengan lubang utama 25 centimeter. Burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri, sehingga harus dibuatkan sarang untuk memancingnya tinggal.

“Pastikan Rubuhan rapat dan hanya satu lubang masuk. Ini karena predator malam ini suka dengan gelap,” bebernya.

Dengan cara ini memang membutuhkan waktu namun hasilnya sangat efektif. Ini karena burung hantu sanggup memakan tikus yang merupakan makanan utamanya sebanyak 10-12 ekor sehari, dari kemampuannya melihat mangsanya sejauh 500 meter. Burung ini juga mampu mendeteksi suara dari gerakan gerombolan tikus sejauh 12 kilometer dengan daya jelajah mencapai radius 12 kilometer.

Waktu berburu setiap malam bahkan tidak mengenal hujan. Jika berbunyi saja, suaranya sudah membuat para tikus bubar. Satu ekor saja mampu mengawasi lahan seluas 5 hektar.

“Semoga apa yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi para petani yang dekat kawasan hutan (radius 3 kilometer). Jika melihat adanya aktivitas burung hantu, tidak ada salahnya membuatkan rumahnya untuk mengatasi tikus,” pungkasnya.

Tak lupa ia berpesan kepada para petani, agar juga menjaga kelestarian ular sawah yang juga sebagai predator tikus alami dalam rantai makanan.

Sekedar diketahui, dialog interaktif ini ditayangkan setiap hari Rabu pagi mulai pukul 10.00-11.00 WIB. Dapat diakses melalui telepon (0283) 671636, link youtube di https://youtu.be/7heRkU14Llk, link radio streaming di http://singosarifmbrebes.radiostream123.com/ serta http://www.topfm951.net/. (Aan)

Selasa, 26 November 2019

Ujo Brebes : Makna Maulid Nabi Muhammad Walaupun Digelar Sederhana

Brebes – Puluhan orang keluarga besar Kodim 0713 Brebes, juga menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Darut Taqwa Makodim, Jalan Pusponegoro No. 35 Brebes, Jawa Tengah. Senin siang (25/11/2019).

Maulid adalah hari kelahiran utusan terakhir dari Tuhan YME kepada umat islam, yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awwal, dan pada tahun ini jatuh pada 9 November. Acara ini berkembang pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan penceramah, Ujo, panggilan akrab Ustad Dirjo dari Desa Gandasuli, Kecamatan/Kabupaten Brebes.


“Ini merupakan wujud rasa syukur serta penghormatan kepada utusan Allah,” ucapnya.

Lanjutnya, maulud mendorong orang untuk bershalawat yang merupakan perintah Allah. Hal ini merujuk kepada QS Al-Ahzab : 56 yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkan lah salam sejahtera kepadanya.”

Allah akan memberikan anugerah kepada umatnya yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang non muslim.

Kecintaan kepada utusan Allah ini harus melebihi kecintaan terhadap diri sendiri, anak dan isteri, harta benda dan pangkat jabatan. Ini merujuk kepada HR. Bukhari yang berbunyi, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku (Muhammad) lebih dicintainya daripada orang tua dan anaknya.”

Sambung Ujo, barang siapa berkumpul, membaca ayat-ayat Al Quran, menceritakan sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi dari kelahiran hingga wafatnya, dan diadakan pula sedekah berupa hidangan lainnya, adalah merupakan perbuatan bid’ah hasanah sehingga akan mendapatkan pahala baik bagi yang mengadakannya ataupun yang menghadirinya.

“Barang siapa yang memuliakan hari kelahiran Rosululloh maka Allah akan memberinya syafa’at di hari kiamat. Termasuk yang memberikan infaq dalam perayaan,” pungkasnya. (Aan)

Belasan Kades Dari Bone Sulawesi Selatan Serap Ilmu GKB Di Cenang Brebes

Brebes – 12 Kepala Desa dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melakukan studi banding GKB (Gerakan Kembali Bersekolah) ke Desa Cenang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Mereka meliputi Kades Cumpiga, Cakke Bone, Lompu, Kading, Melle, Mallari, Ulaweng Cinnong, Cakkeware, Bune, Padaidi, Tempe, Maminase dan Lamuru.


Dibenarkan Kepala GKB Kabupaten Brebes, H. Bahrul Ulum, bahwa selain Kades, hadir juga kurang lebih 43 orang yang meliputi para perwakilan dari Dinkes, Disdik, Dinsos, Diskominfo, Kemenag, DPMD, PKBM, BPD dan PKK desa.

“Pihak pemerintahan di wilayah Kabupaten Bone tertarik belajar kesuksesan dengan kiprah Pemerintah Desa Cenang dalam upaya mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) untuk kembali bersekolah,” ucapnya, Senin siang (25/11/2019).

Sementara Kades Cenang, Imam Rifai, menyatakan terima kasih karena mendapatkan kehormatan tersebut. Dijelaskannya, pihaknya telah mengembalikan ratusan ATS ke pendidikan formal maupun non formal.

Desa yang jauh dari keramaian ini harus berjuang sejak tahun 2016 silam, pihaknya memanfaatkan data SIPBM manual untuk memajukan terutama dalam bidang pendidikan. Baseline ATS Cenang ada 440 anak, setelah dikonfirmasi ternyata ada 223 anak.

“Hingga tahun 2019 ini, sudah ada 120 ATS yang siap dikembalikan ke bangku sekolah. Untuk target desa kami pada 2021 mendatang adalah semua ATS bisa kembali bersekolah," tegasnya optimis.

Lanjutnya, pihaknya telah mengalokasikan anggaran desa dan dukungan dari paguyuban orang Cenang di perantauan. Bahkan desa sudah mempunyai PKBM yang diinisiasi dari dana desa itu, juga NPSN PKBM (Nomor Pokok Sekolah Nasional Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)  dan bisa mengentri data siswa lewat dapodik kesetaraan, dimana sumber dananya berasal dari BOP non formal.

"Dulu PKBM mencari ATS, sekarang sebaliknya. Dulu FMPP (Forum Masyarakat Peduli Pendidikan) berkunjung dari rumah ke rumah, sekarang keluarga ATS yang mau sekolah datang ke Sekretariat FMPP," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Tim Studi Banding, dr. H. Andi Kasma Padjalangi, M.Kes menyatakan terkesan dengan langkah yang dilakukan oleh Pemdes Cenang. Pihaknya berharap, pasca transfer ilmu tersebut, nantinya 12 Kades dapat menerapkannya di desa masing-masing.

"Pastikan semua anak di Kabupaten Bone bersekolah, jangan ada anak tidak sekolah yang tidak menempuh pendidikan dengan baik," ucapnya.

Selanjutnya, Kabid Dikdas Dindikpora Kabupaten Brebes, Lela menjelaskan bahwa, Cenang adalah salah satu desa yang cukup berhasil dalam implementasi GKB di level desa. Disamping FMPP desanya aktif, ada layanan PKBM yang menangani ATS non formal dan life skill, ini berarti searah dengan komitmen Pemkab Brebes bahwa pendekatan layanan pendidikan dimulai dari hulu ke hilir.

"Dukungan pihak desa dalam upaya pengembalian anak ke sekolah menjadi garda terdepan, siapa lagi kalau bukan pemerintah desa yang membantu kami dalam mensukseskan Wajar 12 tahun. Termasuk dukungan multisektor dari level desa, kecamatan, kabupaten dan pihak lainnya," ucap Lela. (Bahrul Ulum/Aan)

Karya Bakti TNI Bangun Pos Kamling Hijau Dan Akses Layak Di Dukuh Karangmangu Brebes

Brebes – Hasil dari karya bakti TNI bersama masyarakat di Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berupa Pos Kamling, kini siap digunakan oleh warga untuk meningkatkan Kamtibmas.

Dibenarkan Danramil 04 Tanjung Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Muhtadi, bahwa pembangunan salah satu sarana Kamtibmas ini sangat diperlukan karena mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan (90 %).

“Jika musim ikan, banyak warga yang miang/pergi ke laut sehingga sistem pengamanan lingkungan penting untuk mencegah aksi kejahatan lingkungan serta warning sistem terhadap bencana alam,” ucapnya Rabu pagi (27/11/2019).

Ditambahkannya, pendirian pos jaga juga akan sangat membantu pihak dusun dalam menambah kas melalui penarikan jimpitan.

Selain itu, sasaran fisik lainnya yang telah dibangun meliputi pekerjaan jalan rabat beton sand sheet di 13 titik di gang RT. 01-03 RW. 05 Dukuh Karangmangu, Pengaradan, sepanjang total 886 meter dengan lebar 1,2 – 2,8 meter dan ketebalan 10-15 centimeter, kini siap digunakan oleh warga untuk beraktivitas perekonomian, pertanian, kesehatan dan pendidikan.

Untuk sasaran tambahannya meliputi pembuatan talud penahan sepanjang 52 meter, tinggi 1,5 meter dan ketebalan 40 centimeter. Talud di kanan-kiri jembatan sepanjang 7 meter, tinggi 1,5 meter dengan ketebalan 40 centimeter.

“Pembangunan semua sasaran fisik di Dukuh Karangmangu, telah dikerjakan masyarakat bersama TNI selama 13 hari. Mabes TNI juga membantu pendanaan senilai Rp. 74,5 juta,” tandasnya.

Kepala Desa, Nurudin (38), bakti TNI tersebut. Pasalnya, selain membantu meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan infrastruktur, juga menghidupkan kembali gotong royong di tengah-tengah masyarakatnya.

Ini terbukti dari keterlibatan warganya yang tak kurang dari 50 orang per harinya, terbagi dalam dua sif (pagi dan siang) bekerja bersama BPD, TPK, Ketua RW dan TNI. (Aan)

Minggu, 24 November 2019

Cegah Narkoba Di Wilayah Brebes, BNK Lakukan Urinalisis Triwulan Akhir 2019 Di Kodim

Brebes – Pemeliharaan profesionalisme jajaran TNI Kodim 0713 Brebes dalam melaksanakan tugas sebagai aparat kewilayahan terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar agenda rutinitas setiap triwulan sekali berupa kegiatan tes urine.

Tampak Lukman Suyanto, Kepala Seksi Pencegahan BNK Brebes, bersama anggotanya melakukan skrining narkoba dengan urinalisis, baik kepada prajurit maupun PNS Kodim. Senin (25/11/2019).

“Tujuannya adalah untuk mencegah peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Brebes dan lingkungannya,” ucap Lukman.


Dijelaskannya singkat, ekstasi atau MDMA akan bertahan 3-4 hari dalam urin dan 1-2 hari dalam darah, Metamfetamin atau met/sabu-sabu 3-6 hari dalam urin dan 2-3 hari dalam darah, ganja 7-30 hari dalam urin dan 5 hari-2 minggu dalam darah, serta morfin akan bertahan 2-3 hari dalam urin dan 6-8 jam dalam darah. Sedangkan alkohol sendiri akan bertahan 3-5 hari dalam urin dan 10-12 jam dalam darah.

Sementara jenis tes yang paling akurat untuk mendeteksi residu narkoba yang tertinggal dalam tubuh adalah melalui analisa rambut yang akan membeberkan secara detail riwayat penggunaan dari amfetamin, heroin, ganja, morfin dan alkohol dalam 90 hari terakhir.

Sementara disampaikan Dandim melalui Pasi Intel, Kapten Infanteri Dipo Suyatno, bahwa kegiatan merupakan langkah preventif/antisipatif untuk melindungi anggota kodim agar tidak terjerumus menyalahgunakan narkoba.

“Kami bekerjasama dengan pihak BNK Brebes untuk memerangi narkoba di wilayah Brebes, sehingga institusi TNI harus bersih narkoba,” tegasnya.

Ditambahkannya, menggunakan narkoba merupakan pelanggaran berat, sehingga jika didapati maka sanksinya adalah pemecatan.

Dari hasil uji, tidak ditemukan anggota yang terindikasi menggunakan narkoba. Pasi Intel mengajak kepada anggota TNI, Polri serta masyarakat, agar berperan serta membantu tugas BNK dalam mencegah peredaran narkoba yang jelas mengancam generasi penerus bangsa. (Aan)

Tiga Ruang Kelas SMK 2 Karangsembung Songgom Brebes, Rata Dengan Tanah

Brebes – Bangunan sekolah SMK 2 Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang baru 80 % dibangun, ambruk setelah diterjang angin kencang. Minggu sore (24/11/2019).

Disampaikan Danramil 17 Songgom Kodim 0713 Brebes, Kapten Armed Jupriadi, yang menghimpun keterangan dari saksi yaitu Supriyo (51), Sekretaris Desa Karangsembung, bahwa kejadian terjadi pada pukul 15.00 WIB.


“Setengah jam sebelumnya, wilayah Desa Karangsembung diguyur hujan dengan intensitas sedang namun angin cukup kencang sehingga merobohkan bangunan sekolah yang baru saja dibangun,” ucapnya.

Tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai Rp. 150 juta dari 3 ruang kelas yang rata dengan tanah.

“Saat ini permasalahan tersebut sedang ditangani oleh Polsek Songgom,” tandasnya.

Dugaan sementara, faktor kurang kuatnya konstruksi bangunan yang dikerjakan oleh pemborong, menyebabkan bangunan yang belum diplester tersebut roboh. (Aan)

Enam Orang Masih Menjalani Perawatan Intensif Di Puskesmas Bantarkawung Pasca Keracunan Massal

Brebes – Enam orang masih dirawat secara intensif di Puskesmas Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pasca keracunan massal akibat bubur ayam makanan pendamping Balita. Minggu siang (24/11/2019).


Diketahui, sebanyak 22 orang warga RW. 3 Bangbayang, yang terdiri dari 19 Balita, 1 Bumil dan 3 orang dewasa, mengalami keracunan setelah menyantap makanan tersebut saat pelayanan Posyandu di Balai Desa setempat, Sabtu pagi.

Dibenarkan Kepala BLUD Puskesmas Bantarkawung, dr. Ali Budiarto, melalui Bati Tuud Koramil 12 Bantarkawung Kodim 0713 Brebes, Peltu Diono, bahwa hingga Minggu siang, tinggal 6 orang pasien rawat inap yang meliputi Arfa (2), Abdul Zaki (3), Zidan (20 bulan), Rayyana (1,5), Mulki (3) dan 1 orang dewasa atas nama Rabiah (44).

“Untuk penyebab keracunan secara pasti masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” ucap Diono. (Aan)

Sabtu, 23 November 2019

Jalan Utama Kaliloka-Plompong Sirampog Brebes Putus Total, Masyarakat Bangun Jalan Darurat

Brebes – Pasca putusnya jalan utama penghubung antara Desa Kaliloka-Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Sabtu malam (23/11) pukul 23.00 WIB, puluhan orang gabungan membuat jalan darurat. Minggu (24/11/2019).

Akses tersebut putus total sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Panjang longsoran kurang lebih mencapai 25 meter dengan  lebar 8 meter dan kedalaman 15 meter.


Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Mukhrodi, bahwa sebanyak 75 orang yang terdiri dari pihak BPBD Brebes, perangkat desa dan masyarakat setempat, Koramil, Polsek, Dinas PU Kecamatan Bumiayu, anggota Kokam, serta para relawan lainnya.

“Adapun sasaran yang dikerjakan dalam gotong royong antara lain membuat jalan darurat sepanjang 30 meter dan lebar 3 meter dengan memangkas tebing persawahan serta pembersihan rumput dan semak belukar,” terangnya.

Dikatakannya juga, pembuatan akses tersebut untuk memperlancar transportasi anak sekolah dan masyarakat menuju ke Kecamatan Bumiayu.

Dijelaskannya juga, selain merenggut jalan utama, longsor juga menelan lahan sawah milik Aro (50) petani asal Dukuh Karang Dadap RT. 05 RW. 01, Kaliloka, di Dukuh Manggis RT. 04 RW. 01, Kaliloka (lokasi bencal).

Kronologi kejadian bermula pasca hujan deras yang mengguyur wilayah Sirampog malam itu juga. Police line juga telah dipasang di sekitar lokasi tersebut untuk memperingatkan warga serta pengendara yang akan melintas.

“Kami juga menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi untuk mencegah korban jiwa jika terjadi longsor susulan,” tegasnya.
Kepala Desa, Nanang Hakim, juga membenarkan kejadian yang lokasinya berjarak kurang lebih 50 meter dari pengerjaan Jembatan Plompong yang sedang dibangun karena pada awal 2019 (21/1) lalu, juga putus total terbawa banjir bandang.

“Pasokan material yang dibawa armada pengangkut untuk pembangunan Jembatan Plompong juga terganggu karena jalan tidak bisa dilewati,” ucapnya.

Ditambahkannya, tanah sebelumnya retak-retak karena kekeringan saat musim kemarau, ditambah di lokasi merupakan dengan kontur tanah rawan longsor. Ia berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan penanganan.

Tidak ada korban jiwa, kerugian materiil juga belum bisa ditaksir atas putusnya infrastruktur tersebut. (Aan)

19 Balita Ditambah Bumil Dan Orang Dewasa Di Bantarkawung Brebes, Keracunan Massal Bubur Ayam Puskesmas

Brebes – Puluhan warga Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengalami keracunan massal pasca pelaksanaan kegiatan Posyandu. Sabtu sore (23/11/2019).

Dari laporan Danramil 12 Bantarkawung Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Nurhadi, sekitar pukul 16.00 WIB, jumlah korban sebanyak 19 orang yang terdiri dari 13 Balita, 2 orang dewasa, 1 ibu hamil, dan 3 orang Balita observasi rawat jalan.

“Dugaan sementara keracunan massal yang menimpa warga RW. 3 ini berasal dari makanan pendamping yaitu nasi bubur ayam pembagian,” jelasnya.


Adapun nama-nama korban keracunan meliputi M. Arka (2,5), Rayana Bin Sarif (1,5), M. Akbar Bin Masrur (2), Mulki Bin Suhada (3), Sandi Bin Hasim (10 bulan), Zaki Bin Riski (3), Arsa (20 bulan), Raudhatul Tuba (16 bulan), Kiasah (1,5), M. Marfah (2), Azah (20 bulan), Zidan (16 bulan), Nafa (8).

Untuk Bumil adalah Nurlaela Sari (19). Orang dewasa meliputi Supriyatin (52) dan Abdul Mutholib (63). Rawat jalan adalah Gema (8), Sakira (5) dan M. Dimas (1).

Adapun pada malam harinya, jumlah korban menjadi 22 orang, dengan penambahan 3 orang dewasa. Dari semua korban yang dirawat di Puskesmas Bantarkawung, 5 orang sudah dibolehkan pulang.

Dikutip dari Radartegal.com, atas penuturan Rukhiyat (41), salah satu warga, bahwa keponakannya menjadi salah satu korban.

“Ternyata, dari siang hingga sore, adik saya mengeluh jika anaknya muntah-muntah dan terus menangis,” ucapnya Sabtu pagi (23/11).

Dikatakan juga oleh salah satu korban dewasa, Abdul Mutholib, bahwa dirinya juga mengalami mual dan muntah satu jam berselang pasca menyantap bubur ayam saat kegiatan Posyandu di Balai Desa pada Sabtu pagi.

“Saya ditawari bubur ayam saat bekerja di dekat Balai Desa. Saya muntah-muntah karena perut terasa mual, kepala juga pusing,” ucapnya.

Banyaknya jumlah pasien dan keterbatasan ruangan membuat penanganan medis tidak hanya dilakukan di dalam ruang perawatan Puskesmas, namun juga di selasar Puskesmas.

Kepala BLUD Puskesmas Bantarkawung, dr. Ali Budiarto menyatakan bahwa hingga pukul 22.30 WIB, masih terdapat 16 pasien yang menjalani rawat inap.

“Lima orang sudah dibolehkan mendapatkan perawatan jalan, yaitu satu ibu hamil, dua laki-laki dewasa dan dua anak-anak. Sedangkan untuk penyebabnya, masih perlu pemeriksaan dengan melibatkan tim laboratorium,” ucapnya.

Pihaknya memastikan bahwa seluruh pasien dipastikan akan mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.

Sedangkan Kapolsek Bantarkawung, Iptu Asari mengatakan bahwa, dari korban ada satu orang yang dirujuk ke Rumah Sakit di Kecamatan Bumiayu, Brebes. (Aan)

Kamis, 21 November 2019

Kepedulian Sosial Segenap Komponen Di Bumiayu Brebes Terhadap Musibah Kebakaran Rumah Janda Pedagang Asongan

Brebes – Puluhan orang gabungan di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, peduli terhadap musibah kebakaran rumah yang menimpa Umayah alias Hayah (55), buruh serabutan dan pedagang asongan asal Desa Laren RT/RW. 03, Bumiayu, melakukan aksi sosial.

Tampak Kepala Desa Laren, Arief Setiawan, SE bersama Serma Bambang, Bati Komsos Koramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes, memimpin apel pembagian tugas kerja bakti di rumah janda yang biasa mengkal menjajakan dagangan asongan di Terminal Bumiayu ini. Jumat (22/11/2019).


Dibenarkan Arief Setiawan, bahwa pihaknya dibantu 35 masyarakat setempat, 10 orang TNI dan 20 siswa MAN 2 Brebes Desa Laren Bumiayu, melakukan pembersihan puing-puing kebakaran.

“Alhamdulillah kami mendapatkan support dari masyarakat, Koramil dan Sekolah MAN 2 Brebes, terhadap musibah yang menimpa salah satu warga kami,” ucapnya mengapresiasi.

Ia juga berterima kasih kepada pihak MAN 2 Brebes yang dalam kesempatan tersebut juga memberikan bantuan Sembako serta pakaian layak pakai, yang disalurkan melalui Waka Kesiswaan, Eti S. Wijayanti, S.Pd dan Pembina Osis, Munawar, S.Pdi.

“Setelah pembersihan kami selanjutnya akan melaksanakan rekonstruksi rumah dengan anggaran desa, swadaya masyarakat, swasta perorangan maupun bantuan dari kecamatan,” imbuhnya.

Sekedar diketahui, kebakaran terjadi (20/11, malam pukul 21.15 WIB) diduga akibat ulah anak Hayah, Fajar (30), yang mengalami gangguan jiwa/stres dan membakar rumahnya sendiri.

Kebakaran berhasil dipadamkan satu setengah jam berselang oleh pihak UPTD Damkar Bumiayu. Walaupun tidak ada korban jiwa, namun kerugian harta benda materiil ditaksir mencapai Rp. 50 juta. (Aan)

Rabu, 20 November 2019

Waspada Orang Asing Di Lingkungan Yang Berpotensi Membawa Raka Dan Raki

Brebes – Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE, terus mengingatkan kepada anggotanya agar tetap dan terus bersatu dengan komponen bangsa lainnya untuk menjaga NKRI dari ancaman gerakan radikal kiri maupun kanan.

Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi Antisipasi Balatkom (Bahaya Laten Komunis) dan Paham Radikal, di Aula Jenderal Soedirman Makodim, Kamis (21/10/2019).


Dijelaskannya singkat bahwa, Radikalisme Kanan (Raka) dan Radikalisme Kiri (Raki) adalah istilah dalam teori radikalisme modern. Untuk radikalisme kanan adalah berlatar belakang agama sehingga lebih spesifik lagi dijuluki terorisme. Radikalisme ini ada dalam semua ajaran agama baik islam, nasrani maupun yahudi. Militansinya cenderung dibangun berdasar pemahaman yang keliru terhadap ajaran agamanya, contoh konkretnya adalah ISIS.

Sedangkan radikalisme kiri adalah berlatar belakang ideologi bernegara. Contoh realnya adalah ideologi Komunis/PKI yang di Indonesia sudah tercatat sebanyak tiga kali melakukan kudeta kepada NKRI yaitu pada tahun 1926, 1948 dan 1965.

“Raka maupun Raki sama-sama berbahaya jika dibiarkan berkembang di Indonesia karena berpotensi menyebabkan pemberontakan/kudeta terhadap negara atau pemerintahan yang sah,” tegasnya.

Paham radikal ini selalu berupaya menggunakan syariat agama dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, barbangsa dan bernegara sehingga sangat berbahaya bagi solidaritas kerukunan antar umat beragama serta persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

Sementara dijelaskan Pasi Intel Kodim, Kapten Infanteri Dipo Suyatno, selaku pemateri Balatkom, bahwa meskipun secara organisasi PKI sudah tidak ada, namun secara ideologi tidak pernah hilang. Komunis menggunakan strategi memecah belah, adu domba segenap komponen bangsa untuk menguasai NKRI, baik dengan strategi secara terang-terangan maupun gerakan bawah tanah dengan menyebarkan agitasi, propaganda, fitnah, kekerasan dan menghalalkan segala cara.

Namun selama masih adanya TAP MPRS Nomor XXV/1966 tentang larangan penyebarluasan ajaran marxisme, leninisme/komunisme dan UU No. 27/1999 tentang tentang perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara, kedua produk hukum ini akan melarang segala bentuk kegiatan yang berhaluan radikalisme dan komunis di Indonesia.

Dari pembekalan ini diharapkan para Babinsa di 17 kecamatan wilayah Kabupaten Brebes, mempunyai kesamaan visi dalam memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat binaannya, termasuk komunis gaya baru di era reformasi.

“Babinsa harus terus mengajak masyarakat untuk terus mengantisipasi/mewaspadai hadirnya orang asing di lingkungan masing-masing yang mencoba memasukkan ideologi komunis yang masih dianggap sebagai ancaman negara,” ajak Dipo.

Tak lupa ia berpesan agar selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME dan meningkatkan wawasan kebangsaan terhadap nilai-nilai Pancasila. (Utsm-Aan)

Prajurit Brebes Menembak Dengan M 16 A1 dan FN 46 Di Ujungrusi Tegal

Brebes – Setiap tri wulan sekali, prajurit TNI Kodim 0713 Brebes mengasah dan menjaga kemampuan menembaknya. Pada tri wulan IV ini, Latbakjatri (Latihan Menembak Senjata Ringan), juga dilaksanakan di Lapangan Tembak Batalyon Infanteri 407 Padma Kusuma, di Desa Ujungrusi, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Rabu (20/11/2019).


Latihan menembak ini terbagi menjadi 2 bagian dengan menggunakan Pistol FN 46 dan senapan laras panjang M 16 A1. Untuk pistol, lesannya sejauh 25 meter dan khusus bagi para perwira. Sedangkan laras panjang menggunakan sikap tiarap tidak tersandar dengan sasaran tembak berjarak 100 meter bagi seluruh anggota.

"Kegiatan latihan menembak selama dua hari ini merupakan program yang harus dilaksanakan, karena merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI," ungkap Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE.

Ditegaskannya, walaupun di satuan teritorial, kemampuan tersebut harus terus dipelihara dan bahkan ditingkatkan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

"Tujuan dari latihan menembak setiap triwulan ini guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan menembak bagi seluruh prajurit Kodim Brebes yang mayoritas kini sebagai Babinsa,” pungkasnya. (Utsm)

Rumah Janda Pedagang Asongan Di Bumiayu Brebes Terbakar Diduga Akibat Dibakar Anaknya

Brebes – Diduga dipicu oleh ulah anak yang mengalami gangguan jiwa, rumah Hayah (55) buruh serabutan dan pedagang asongan asal Desa Laren RT/RW. 03, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terbakar. Rabu malam (20/11/2019).

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 21.15 WIB ini, dibenarkan oleh Danramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Ngadino.


Dijelaskannya tentang kronologi kejadian, bahwa pada pukul 21.00 WIB, Hayah sedang berada diluar rumahnya dan tiba-tiba sudah melihat api membakar bagian atap rumah, sehingga langsung berteriak minta tolong kepada warga setempat.

“Warga pun langsung menghubungi perangkat desa, Babinsa dan Babinkamtibmas, untuk membantu proses pemadaman,” ucapnya.

Dikatakannya juga, api yang coba dipadamkan secara manual, berhasil padam pada pukul 22.45 WIB setelah satu unit mobil UPTD Damkar wilayah Bumiayu datang 45 menit berselang.

Ditambahkannya, tidak ada korban jiwa atas insiden ini, namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp. 50 juta. Fajar (30) anak dari Hayah kini sudah diamankan di rumah tetangganya. Hayah yang juga sebagai pedagang asongan dan biasa beroperasi di Terminal Bumiayu ini sangat mengharapkan bantuan untuk meringankan bebannya.

Sementara dari penyampaian Serma Bambang, bahwa hari ini (22/11), pihaknya bersama Camat Bumiayu juga meninjau langsung ke lokasi untuk melakukan koordinasi perencanaan penanganan. (Aan)

Selasa, 19 November 2019

Aksi Babinsa Cimohong Brebes Berhasil Kembalikan Motivasi Anak Bersekolah Wajar 12 Tahun

Brebes - Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun bagi anak-anak sangatlah penting, karena merekalah generasi penerus yang akan memajukan negara Indonesia kedepannya.

Menyikapi hal itu, para Babinsa di 17 Koramil jajaran Kodim 0713 Brebes, terus memberikan motivasi dan arahan sebagai support program pemerintah melalui Kemendikbud.


Kali ini, peran Babinsa dan perangkat desa dalam dunia pendidikan di salah satu wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, dikupas tuntas dalam acara talk show yang ditayangkan live di Radio Singosari FM Brebes dan Radio Singosari News FM Ketanggungan.

Selaku narasumber dalam acara yang bertajuk Aksi Babinsa Kodim 0713 Brebes ini adalah Sertu Mus Mulyadi dan Imam Syafi’I (33), Kadus 3 Cimohong Barat. Sedangkan Siti Khumairoh (31) dengan nama udara Rara Elshanum, tampak sangat antusias memandu acara dialog interaktif yang berdurasi selama satu jam yang mulai ditayangkan pada pukul 10.00 WIB, di Studio 2 Singosari FM Brebes, Jalan Veteran nomor 14 Brebes. Rabu (20/11/2019).

Sertu Mus Mulyadi menceritakan pengalamannya dalam membakar semangat anak-anak di wilayah binaannya dalam GKB (Gerakan Kembali Bersekolah).

“Sedikitnya ada 10 orang pelajar yang putus sekolah kini sudah mulai melanjutkan kembali di tingkat SMK. Bahkan, 2 orang sudah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMK Larenda dan SMK Muhammadiyah Bulakamba,” tuturnya.

Tak hanya melalui penyuluhan kepada para orang tua saja untuk mendukung anaknya bersekolah, ajakan Mus Mulyadi juga dilakukan melalui door to door bersama perangkat desa.

Ditambahkan, di Cimohong sendiri, sudah berdiri 4 pabrik industri yang sangat membutuhkan SDM yang berkualitas setingkat SMK sebagai karyawannya. Untuk itulah apabila SDM remaja/warga kurang sesuai dengan ketentuan maka akan menutup kemungkinan lapangan kerja bagi penduduk setempat.
 
“Jika anak-anak tidak lulus SMA sederajat maka besar kemungkinan akan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Pun dengan menjadi karyawan di industri tersebut, para pekerja dari daerah lain yang akan mengisinya,” imbuh Mus Mulyadi.

Senada ditambahkan Kadus 3 Cimohong Barat, Imam Syafi’I (33), bahwa dengan upaya GKB ini, setidaknya mengurangi warganya yang mempunyai SDM rendah sehingga tidak tertinggal dengan daerah lainnya atau mampu mengimbangi perkembangan globalisasi saat ini.

“Dengan sistem zonasi yang sudah mulai diterapkan secara bertahap, maka diharapkan para orang tua mendukung program Wajar 12 tahun tersebut,” ucapnya.

Diketahui, siara ini dapat diakses melalui interaksi langsung di nomor telepon (0283) 671636 setiap Rabu mulai pukul 10.00 WIB, atau juga melalui link youtube Singosari di https://youtu.be/7heRkU14Llk serta link radio streaming di http://singosarifmbrebes.radiostream123.com/(Utsm-Aan)

Aksi Pasang Pembatas Jalan Ban Bekas Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem.

Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang.


Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut.

“Sejumlah 80 orang gabungan telah melaksanakan pemasangan tanggul darurat pembatas jalan di dua titik tebing rawan kecelakaan sepanjang 200 meter, yaitu di Turunan/Tanjakan Simpur sepanjang 100 meter dan Panginuman 100 meter,” terangnya, Rabu (20/11/2019).

Dikatakannya juga, pekerjaan hari ini adalah pemasangan tanda peringatan lalu-lintas di 8 titik rawan kecelakaan di tanjakan/turunan serta tikungan ekstrim, juga di sepanjang jalan Banjarharjo-Salem. Kedua sasaran ini menggunakan swadaya masyarakat.

Sementara dijelaskan Serka Wartono, anggota Unit Intel Kodim wilayah Salem, bahwa tanggul pengaman sementara dipasang mengingat dari tahun 2018-2019, karena sudah ada setidaknya 11 orang korban jiwa dan 7 luka berat akibat sepeda motor masuk ke jurang karena pengaman jalan yang kurang efektif.

Meneruskan harapan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten/Provinsi khususnya Dinas Bina Marga, diharapkan adanya realisasi pemasangan guardrail, lampu penerangan jalan, serta rambu-rambu lalu-lintas.

Sekedar diketahui, pada kedua turunan/tikungan ekstrim tersebut, kecelakaan pengendara motor kebanyakan adalah perempuan dan jenis sepeda motor matic. Ini akibat pengereman yang terlalu lama saat menurun sehingga cakram/kampas rem menjadi panas dan akhirnya blong. (Aan)

Sabtu, 16 November 2019

Mobil Tabrak Sembilan Pejalan Kaki Dan Motor Di Traffic Light Jatibarang Brebes

Brebes – Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 11 orang luka-luka terjadi di traffic light pertigaan Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sabtu sore (16/11/2019).

Satu unit mobil sedan jenis Honda City, B 8599 QA, dikemudikan Abdillah (60) warga asal Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jateng, keluar dari rumah H. Mohamad Abdul Karim, warga Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, berjarak kurang lebih 200 meter dari arah utara pertigaan Jatibarang.


Mereka bergerak menuju ke selatan, sesampainya di pertigaan tersebut, mobil mendadak oleng sehingga menabrak para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor karena mobil hilang kendali.

Dibenarkan Danramil 02 Jatibarang, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Kunpriyanto, bahwa mobil tersebut oleng ke kiri dan ke kanan, kemudian berhenti setelah menabrak pembatas jalan dan sepeda motor, di depan Toko Muda Elektronik.

“Mobil berhenti pada pukul 16.05 WIB setelah menabrak pembatas jalan dan kendaraan roda dua jenis Vixion yang berhenti karena lampu merah menyala,” terangnya.

Dijelaskannya lanjut, Abdillah membawa H. Mohamad Abdul Karim untuk menghadiri undangan selamatan ke Desa/Kecamatan Margasari. Kaki kanannya tiba-tiba mengalami kram sehingga terjadilah kecelakaan.

Adapun korban meliputi Yusuf (43) asal Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, mengalami luka lecet pada kaki dan kedua kaki tidak bisa digerakan. Kemudian Susanti (24) Desa Jatibarang Lor, Jatibarang, luka lecet di bagian kaki dan kepala benjol.

Kasdianto (31) Desa Curug, Kecamatan Pangkah, Tegal, luka robek lengan kanan dan kaki lecet serta tidak bisa berjalan. Siti (29) Dukuh Rantam, Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Brebes, luka robek bagian kepala sampai tulang tengkorak kelihatan dan trauma perut.

Selanjutnya Yo Pindu (20) Desa Jatibarang Lor, luka trauma di kepala dan lecet-lecet. Evi (21) Desa Kertasinduyasa, Jatibarang, luka robek kaki kanan (dua belas jahitan) dan kaki tidak bisa digerakkan.

Sofan (48) Desa/Kecamatan Jatibarang, luka lecet di kaki dan tangan. Amanah (19) Desa Karanglo, Jatibarang, luka lecet bagian kaki dan kepala benjol serta M. Sahrul (4) putra dari Amanah, mengalami pendarahan pada hidung dan bengkak tangan kanan.
“Untuk sopir mengalami luka dan bengkak pada bagian kaki kiri serta lecet bagian tangan, sedangkan Pak Mohamad Abdul Karim, luka pada bagian pelipis dan bibir serta lecet kaki,” tandasnya.

Seluruh korban telah dibawa ke RSU dr. Susilo Slawi, Tegal, dan sebagian ke Puskesmas Jatibarang.

Insiden masih dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Brebes. Tampak para petugas termasuk Dishub dan Babinsa, mengatur lalu-lintas untuk mengurai kemacetan. (Aan)

Kamis, 14 November 2019

Pembangunan Lapangan Tembak Standar Internasional Di Brebes, Progres Penguatan Tanggul

Brebes – Pembuatan lapangan tembak Kodim 0713 Brebes terus dilakukan di bekas lapangan terbang milik TNI Angkatan Darat seluas 11,6 hektar, yang terletak di Jalan Raya Pejagan-Bumiayu, wilayah Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Lapangan ini terletak kurang lebih 1,5 kilometer ke arah utara dari tugu perbatasan Kabupaten Brebes-Tegal, di jalan tersebut.


Tampak sejumlah anggota Kodim dipimpin Bintara Operasi, Pelda Abdul Kholik, sedang memasang ban bekas yang akan difungsikan sebagai tanggul sasaran tembak sepanjang 60 meter. Jumat (15/11/2019).

Dijelaskannya, pembuatan lapangan tembak sebelumnya mulai dikerjakan pada Maret 2018 dengan pembuatan tanggul setinggi 4 meter melingkar sejauh 100 meter, dengan tanah urug swadaya Kodim.

“Kami melakukan penebalan tanggul lesan tembak yang berdiameter 6 meter, dengan menggunakan ban bekas. Kedepan tanggul akan lebih lebar lagi menjadi 8 meter,” jelasnya.  

Dikatakannya juga, selain penebalan nantinya direncanakan juga akan dilakukan peningkatan ketinggian tanggul lesan tembak menjadi 8 meter. Ini merupakan langkah pengamanan kegiatan menembak, sehingga proyektil peluru tidak menembus tanggul lesan dan membahayakan masyarakat.

“Untuk ban bekas yang akan dipasang direncanakan kurang lebih 2.000 buah atas instruksi dari Dandim,” imbuhnya.

Ditambahkannya, untuk lebar sayap kanan-kiri tanggul adalah 4 meter. Lapangan tembak ini kedepan akan menjadi sarana latihan bagi anggota Kodim dalam memelihara dan meningkatkan kemampuan menembak. Pun juga dapat digunakan oleh pihak lainnya seperti Polres dan Perbakin Brebes maupun KONI dalam pembinaan atlet petembak.

"Yang jelas kita memanfaatkan lahan untuk dibangun menjadi lapangan tembak sehingga suatu saat barangkali dapat memfasilitasi kejuaraan menembak di Brebes,” pungkas Abdul Kholik.

Sekedar diketahui, selama ini pihak Kodim meminjam penggunaan Lapangan Tembak Yonif 407 Padmakusuma, Jalan Raya ujungrusi, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Hal yang sama juga dilakukan Polres Brebes selain menggunakan lapangan tembak milik Polres Slawi, Tegal. (Aan)

Rabu, 13 November 2019

Ini Alasan TNI Membangun Pos Jaga Di Pengaradan Tanjung Brebes

Brebes – Pentingnya suatu sistem pengamanan di lingkungan masyarakat, menjadi salah satu target program karya bakti TNI Kodim 0713 Brebes lintas sektoral di wilayah desa binaan Koramil 04 Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu Desa Pengaradan.

Terlebih Pengaradan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan 90 %, sehingga jika musim ikan dan banyak warganya yang ke laut, maka keamanan lingkungan sangat diperlukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.


Sebelumnya (13/11) pekerjaan adalah pengecoran sloof sekaligus mengikat kolom praktis pada bangunan pos jaga dengan volume 2 x 3 meter, di Dukuh Karangmangu, Pengaradan. Pekerjaan hari ini adalah pemasangan hebel sebagai dinding bangunan. Kamis (14/11/2019).

Dijelaskan Danramil, Kapten Infanteri Muhtadi, karya bakti TNI yang didukung anggaran dari Mabes TNI senilai Rp. 74,5 juta, dengan dikolaborasikan dengan Dana Pemdes setempat ini, akan dikerjakan sampai dengan akhir November 2019.

“Pemasangan batu dan pengecoran pondasi Pos Kamling hasilnya adalah 25 %. Pekerjaan lanjutan adalah pemasangan hebel,” terangnya.

Menurutnya juga, bangunan yang merupakan sasaran tambahan karya bakti TNI ini, sangat penting untuk meminimalisir aksi kejahatan karena warganya ikut bergerak dalam membantu petugas (Babinsa, Babinkamtibmas dan Linmas) menciptakan Kamtibmas.

“Selain sebagai pengamanan lingkungan dari aksi-aksi pencurian, pos ronda juga untuk siaga bencana alam dengan ragam bunyi kentongan yang akan dibunyikan piket jaga,” ungkapnya.

Kepala Desa, Nurudin (38), menyambut baik gagasan pengadaan pos kamling karena dinilainya memang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi warganya serta bagi dusun dalam menambah kas melalui jimpitan.

Hasil dari pengambilan jimpitan nanti, akan memberikan kontribusi sebagai dana sosial warga Dukuh Karangmangu yang mengalami musibah, selain juga bermanfaat bagi keperluan lain yang lebih produktif misalnya untuk operasional kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI, halal bihalal, maupun acara sosial lainnya.

Untuk diketahui, sasaran utama program ini adalah pembangunan rabat beton sand sheet di 13 titik di gang RT. 01-03 RW. 05, Karangmangu, dengan total panjang 886 meter, lebar 1,2 – 2,8 meter serta ketebalan 10-15 centimeter.

Sedangkan sasaran tambahan lainya adalah pembuatan TPT (Tembok Penahan Tanah) sepanjang 52 meter, tinggi 1,5 meter dan ketebalan 40 centimeter serta TPT untuk memperkuat jembatan sepanjang 7 meter, tinggi 1,5 meter dengan ketebalan 40 centimeter.

Capaian hasil pembuatan TPT di hari ketiga ini adalah 100 % untuk sayap kanan sepanjang 35 meter, yaitu dengan rampungnya pengacian. Sementara untuk sayap kiri sepanjang 17 meter, telah diselesaikan sebelumnya di hari kedua (13/11).

Itulah upaya TNI dalam membantu tugas Pemda untuk memeratakan pembangunan di wilayah sesuai UU TNI No. 34 tahun 2004 pasal 9, dan memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta (pasal 8), yaitu dengan dibangunnya Pos Kamling. (Aan)

Kodim Brebes Salurkan Beras Untuk Masyarakat Terdampak Krisis Ekonomi Covid-19

Brebes – Kodim 0713 Brebes kembali menyalurkan bantuan kepada sejumlah masyarakat terdampak krisis ekonomi pandemi covid-19, yang belum se...