Selasa, 16 Juni 2020

Kodim Brebes Salurkan Beras Untuk Masyarakat Terdampak Krisis Ekonomi Covid-19

Brebes – Kodim 0713 Brebes kembali menyalurkan bantuan kepada sejumlah masyarakat terdampak krisis ekonomi pandemi covid-19, yang belum sempat tersentuh bantuan.


Disampaikan Dandim Letkol Infanteri Faisal Amri, melalui Pasilog, Kapten Arhanud Suryadi, bantuan berupa beras 5 kg yang akan disalurkan oleh masing-masing Koramil atau 17 Kecamatan di Brebes.

“Di masing-masing Koramil, untuk sementara bantuan berupa beras 5 kilogram untuk 20 warga masyarakat yang belum sempat tersentuh bantuan di saat krisis ekonomi pandemi virus corona,” ungkapnya, Selasa (16/6/2020).

Diharapkannya, bantuan bermanfaat untuk sekedar meringankan beban keluarga yang benar-benar membutuhkan.

“Untuk penyalurannya nanti, pihak Koramil akan berkoordinasi dengan masing-masing perangkat desa sehingga bantuan tepat sasaran serta mengurangi kecemburuan sosial,” tandasnya.

Tampak Kapten Suryadi yang juga menjabat sebagai Danramil 11 Paguyangan, secara simbolis menyerahkan bantuan dari Kodim kepada salah satu Babinsa di Aula Makodim Brebes. (Aan)

Senin, 15 Juni 2020

Ini Yang Ditekankan Dandim Brebes di Penataran Babinsa

Brebes – Satuan kewilayahan atau teritorial di Kabupaten Brebes yakni Kodim 0713 Brebes, terus memelihara dan meningkatkan kesiapan para Babinsanya dalam melaksanakan tugas pokok yakni pembinaan masyarakat di segala aspek kehidupan termasuk menanamkan cinta tanah air dan bela negara.


Ini mengingat, Babinsa merupakan ujung tombak bagi TNI-AD dalam menggalang suatu sistem pertahanan negara di darat yaitu masyarakat yang jumlahnya tak terbatas, yaitu pada  tahun 2020 ini adalah 38,8 juta jiwa menurut sensus penduduk online yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik).

Salah satu cara TNI-AD yang telah diprogramkan setiap triwulan adalah dengan menggelar Binsiap Apwil Puanter (Pembinaan Kemampuan dan Kesiapan Aparat Komando Kewilayahan dan Kemampuan Teritorial).

Tampak salah satu narasumber, Kapten Infanteri Suwardi yang merupakan Danramil 16 Larangan, menyampaikan materinya di depan perwakilan Babinsa di 17 Kecamatan di Kabupaten Brebes, di Aula Jenderal Soedirman Makodim Brebes, Selasa (16/6/2020). 

Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE, mengatakan bahwa rutinitas pembinaan secara terencana, terarah dan berkelanjutan ini guna menyamakan visi atau pola pikir, persepsi serta interpretasi dalam mendeteksi, mengenali serta mengambil tindakan terhadap suatu permasalahan yang timbul di lingkungan masyarakat.
“Para Babinsa harus mahir tentang apa yang dilakukan saat terjadi suatu persoalan di lingkungan masyarakat, termasuk upaya pencegahan dan solusinya,” ungkapnya.

Dimaksudkan Faisal Amri, bahwa pembinaan dilakukan khususnya bagi para anggota baru yang menjadi Babinsa baru, sedangkan peningkatan kemampuan bagi para Babinsa lama.

Jadi para Babinsa harus mampu menyikapi dinamika terkini di desa binaannya guna mewujudkan kekuatan wilayah pertahanan aspek darat yang tangguh.

Dalam kesempatan ini, Dandim juga menekankan agar terus mensosialisasikan protokol kesehatan pencegahan covid-19 saat membina masyarakat, yakni disiplin menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, sementara menghindari atau tidak menimbulkan kerumunan, rajin cuci tangan selepas kegiatan apapun, dan memakai masker saat keluar rumah. (Aan)

Ratusan Masyarakat Larangan Brebes Antar Persemayaman Dasirun

Brebes – Pemakaman Almarhum Dasirun (23), pemuda asal Desa Kamal RT. 07 RW. 03, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, korban tenggelam saat mandi di Curug Rambukasang, Dusun Grogol, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, dihadiri ratusan orang. Senin siang (15/6/2020).



Tampak masyarakat setempat berbondong-bondong mengantarkan Almarhum ke tempat peristirahatannya yang terakhir yaitu di TPU Desa Kamal.

Dibenarkan Danramil 16 Larangan, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Suwardi, bahwa jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 11.30 WIB dari Puskesmas Cikeusal, Ketanggungan, dan saat ini pemakaman sudah selesai dilaksanakan pukul 13.30 WIB tadi.

“Pihak kedua orang tua korban tenggelam sudah mengikhlaskan dan tidak mempermasalahkan atas musibah yang menimpa anaknya,” ucap Suwardi.

Dijelaskannya lanjut, Almarhum tenggelam Minggu sore (14/6) karena tidak bisa berenang dan jasadnya baru ditemukan hari ini oleh Tim SAR gabungan yang meliputi Tim SAR Basarnas Kabupaten Cilacap, Polsek dan Koramil Ketanggungan, Polhut Banjarharjo, SAR Brebes, Ubaloka, PMI Brebes dan dibantu warga sekitar pada pukul 08.15 WIB.

Jasad pemuda tersebut ditemukan setelah penyelaman selama kurang lebih 15 menit. Regu penyelam menggunakan sistem circle, yaitu memutar dari titik tenggelamnya korban dengan menyusuri dasar curug yang luasnya mencapai 5 meter dan kedalaman kurang lebih 7 meter.

Evakuasi korban dilakukan manual, yaitu dengan berjalan kaki satu jam menuju desa terdekat karena cara itu merupakan satu-satunya akses di menuju curug yang terletak di areal hutan milik Perhutani RPH Ciseureuh, BKPH Banjarharjo Timur, petak 81 g.

Tohir (48) atau biasa dipanggil Tawad, ayah korban, tak menyangka bahwa anak kebanggaannya akan pergi secepat itu, namun dirinya juga meyakini bahwa cobaan yang menimpa keluarganya ada hikmah tersendiri dan merupakan bagian dari rahasia Ilahi.

Sementara dua orang kawan sekaligus tetangga Almarhum yang ikut mandi bersama, yakni Widi (25) dan Komar (23), masih syok dengan kejadiaan naas tersebut. (Aan)

Peluang Usaha Pengepul Ikan Lele Menurut Kopral Paimo

Brebes – Kerja keras sudah mendarah daging dilakukan oleh Koptu Paimo, Babinsa Koramil 06 Kersana, Kodim 0713 Brebes. Yang penting halal dan tidak merugikan orang lain, itulah yang dikatakannya saat ditemui Pelda Ujang, Ketua Penerangan Kodim Brebes di rumahnya, di Perumahan Dinas PG Kersana. Senin (15/6/2020).


“Saya memasok ikan lele kepada para bakul (penjual) di berbagai pasar di Kecamatan Kersana mulai tahun 2018 lalu. Untuk ikannya saya ambil dari para petani di Cirebon dan di Brebes,” ungkapnya.

Hasil dari kerja keras bersama istrinya Murniati (37), cukup lumayan untuk menyekolahkan kedua putra mereka yaitu Pratama Rasya Naufal Hafid (11), dan Muhammad Fadhil Thalah (6).

Paimo menjelaskan, setiap 3 hari sekali dirinya mengambil ikan lele kepada para petani di wilayah Brebes dengan menggunakan Tossa yang disewanya dari tetangganya, sedangkan dari Cirebon diantar langsung ke rumahnya.

“Kurang lebih sekali ambil 4 kwintal dan habis dalam waktu 3 hari di Pasar Kersana, Cigedog, Pasar di Kecamatan Banjarharjo dan Pasar di Kecamatan Ketanggungan,” imbuhnya.

Untuk pengiriman ke para penjual di pasar-pasar tersebut, Kopral Paimo melakukannya mulai sehabis sholat subuh sampai dengan pukul 06.30 WIB dengan dibantu istri tercinta.

Paling jauh lokasi pengiriman dari rumahnya adalah di Pasar Banjarharjo yang memakan waktu sekitar 20 menit.

Keterampilan dalam membaca peluang usahanya tersebut didapatkannya di kampung istrinya, di Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

“Awalnya kecil-kecilan dan di Pasar Kersana dan Cigedog saja, lama-lama sejumlah permintaan datang dari penjual eceran di Pasar Ketanggungan dan Banjarharjo,” tandasnya.

Ditanya omset, Paimo mengatakan antara Rp. 8-10 juta perbulan. Angka ini adalah dari keuntungan bersih per kilogram selama 1 bulan.

Setiap pengiriman, ia mendapatkan pembayaran cash sehingga memudahkannya dalam perputaran usahanya. Termasuk pengambilan langsung ke rumahnya yang dilakukan setiap hari oleh bakul di Pasar Banjarharjo.

Pengiriman dilakukan setiap hari kecuali saat Hari Raya Idul Fitri. Pada saat bulan puasa sampai dengan H-3 Idul Fitri, permintaan ikan lele bisa mencapai 2 kwintal di 4 pasar tersebut, sehingga menjadi bonus kerja keras menghadapi lebaran dan untuk ongkos mudik ke Klaten.

Hari ini, pengiriman ke Pasar Banjarharjo 40 kg, Pasar Cigedog 15 kg, Pasar Kersana 10 kg, Pasar Keganggungan 15 kg, dan tambahan ke Pasar Kubangwungu 10 kg, serta 10 kg dari bakul di Pasar Banjarharjo yang diambil langsung.

Sementara Murniati, menyatakan tak malu untuk membantu suaminya mengantarkan ikan lele ke pasar-pasar tersebut. Termasuk ke beberapa tempat kuliner pecel lele yang ada di wilayah kecamatannya dan di Kecamatan Ketanggungan.

Murniati mengaku, harga per kilogram ikan lele untuk Rumah Makan Sambel Layah yang sudah di fillet adalah Rp. 28 ribu, sementara yang belum fillet adalah Rp. 24 ribu.

“Kami sedang menabung pak untuk membeli mobil pick up untuk melancarkan usaha dan memangkas biaya transportasi,” ucap Murniati.

Sementara terkait dampak ekonomi dari pandemi virus corona, ia mengaku omsetnya menurun sebesar 50 % dari sejumlah konsumen pasar dan sejumlah warung-warung pecel lele yang tutup. (Aan)

Minggu, 14 Juni 2020

Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tenggelam di Curug Rambukasang Brebes

Brebes – Dasirun (23), pemuda yang tenggelam di Curug Rambukasang, Dusun Grogol, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu sore (14/6), akhirnya ditemukan Tim SAR Gabungan. Senin pagi (15/6/2020).


Tim SAR Kabupaten Brebes mendapatkan bantuan dari Tim SAR Basarnas Kabupaten Cilacap, Polsek dan Koramil Ketanggungan, Polhut Banjarharjo, SAR Brebes, Ubaloka, PMI Brebes dan warga sekitar, untuk menemukan korban tenggelam.

I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap mengatakan, pihaknya memberangkatkan satu regu beserta peralatan lengkap berupa rescue car carrier, rubber boat, 1 set alat selam, dan 1 set pakaian hazmat usai mendapatkan telpon dari Waryadi, Ketua SAR Brebes pada pukul 19.00 WIB.

“Setelah dilakukan pencarian dengan menyelam selama 15 menit, jenazah akhirnya kami temukan sekitar pukul 08.15 WIB pagi ini,” ungkapnya.

Penyelaman dilakukan menggunakan sistem circle, yaitu gerakan memutar dari titik tenggelamnya korban, yaitu di curug luas 5 meter dan kedalaman kurang lebih 7 meter.

Evakuasi korban dilakukan manual dengan berjalan kaki sekitar satu jam perjalanan menuju desa terdekat, karena cara itu merupakan satu-satunya akses dengan medan yang terjal. Korban selanjutnya dievakuasi menggunakan kendaraan menuju ke Puskesmas Cikeusal, Ketanggungan, guna penanganan lebih lanjut.

Dengan ditemukanya korban maka secara resmi operasi SAR ditutup dan semua unsur dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Dijelaskan Danramil 15 Ketanggungan, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Sugeng Wiratno, bahwa kejadian terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB, di Curug Rambukasang di kawasan hutan milik Perhutani petak 81 g RPH Ciseureuh, BKPH Banjarharjo Timur.

“Satu pemuda asal Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, meninggal dunia, sementara dua kawan yang merupakan tetangganya selamat yaitu Widi (25) dan Komar (23),” ungkapnya.

Ditambahkannya, faktor tak bisa berenang menyebabkan musibah tersebut terjadi.

“Jelas sangat penting bagi anak untuk belajar berenang sejak dini untuk meminimalisir resiko tenggelam,” tandasnya. (Aan)

Jumat, 12 Juni 2020

Kesulitan Air Bersih, Masyarakat Pesisir Brebes Berharap Subsidi Pemasangan Instalasi Air PDAM

Brebes – Masyarakat Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan, Kecamatan/Kebupaten Brebres, Jawa Tengah, mengalami kesulitan air bersih pasca banjir rob yang melanda di pesisir Kecamatan Brebes, awal Juni 2020 lalu (2/6).


Salah satunya warga Desa Randusanga Kulon yang berupaya untuk mendapatkan air bersih adalah Joko (50), warga RT. 03 RW. 02, yakni dengan mendatangkan tukang gali sumur bor ke rumahnya.

Disampaikannya, pengeboran sudah dilakukan sampai kedalaman kurang lebih 72 meter namun air tanah yang didapatkan masih berbau air rawa, rasanya asin dan jika air ditampung, terdapat endapan karat besi.

“Air dari sumur bor yang disedot dengan pompa air pada kedalaman 36-42 meter dari pipa sumur bor kedalaman 72 meter masih berbau air rawa dan mengandung karat besi,” ungkap lelaki paruh baya itu, Sabtu (13/6/2020).

Hal yang sama juga dirasakan 35 rumah tetangganya yang belum memiliki instalasi air bersih dari PDAM Brebes.

Tampak Palda Ujang, Ketua Penerangan Kodim 0713 Brebes, mengecek bau dari air sumur bor di rumah Joko.

Dibenarkan Ketua RT. 03 RW. 02, Desa Randusanga Kulon, Sukarja (53), dari 45 rumah di RT-nya, baru 10 rumah yang sudah terpasang instalasi air bersih dari PDAM.

“Dari 10 rumah yang sudah terpasang pipa air dari PDAM, 3 rumah yang meteran airnya berwarna kuning merupakan subsidi tahun 2017 lalu, sedangkan 7 rumah yang meteran airnya berwarna biru merupakan swadaya sendiri,” bebernya.

Selaku Ketua RT, Sukarja berharap adanya subsidi pemasangan instalasi air PDAM seperti 3 unit rumah tahun 2017 silam.

“Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat kami khususnya dan Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan umumnya,” tandasnya.

Hal ini diperparah dengan banjir rob sepuluh hari lalu dengan ketinggian antara 30-50 meter, dan air serta lumpur banyak yang masuk ke dalam rumah, maka air bersih sangat berarti sekali untuk bersih-bersih.

Untuk diketahui, banjir rob tak hanya di wilayah Kecamatan Brebes, rob juga terjadi di pesisir Kabupaten Brebes lainnya yakni di desa-desa di pesisir Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, dan Kecamatan Wanasari.

Atas musibah musiman ini, banyak petani tambak dan rumput laut yang gagal panen. Untuk itulah mereka juga berharap percepatan pembuatan tanggul penahan rob yang rencananya akan membentang di 5 kecamatan di pesisir Kabupaten Brebes, yakni mulai dari Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari dan Kecamatan Brebes, sehingga meminimalisir dampak rob di tahun yang akan datang.

Pada Mei 2020 lalu, saat meninjau lokasi, Bupati Brebes, Idza Priyanti, mengatakan bahwa Pemkab telah menganggarkan Rp. 500 miliar untuk pembangunan tanggul tersebut.

Sementara bagi warga di kedua desa tersebut yang mengalami dampak terparah termasuk warga yang tinggal di tanah lepe-lepe atau di bantaran Sungai Sigeleng, menjadi prioritas Pemkab untuk merelokasi mereka dengan membangun rusunawa. (Aan/Red)

Naas, Bocah Ketanggungan Brebes Tenggelam di Sungai Karena Tak Bisa Berenang

Brebes – Sesosok mayat ditemukan mengapung di Sungai Sarwiyat pada pukul 11.30 WIB, oleh dua orang warga Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumat (12/6/2020).


Jasad merupakan seorang anak laki-laki, setelah diperiksa oleh saksi yakni Rokhiman (35) dan Wadu (50), kondisinya dalam keadaan utuh tidak ada tanda tanda kekerasan atau luka.

“Dari identifikasi awal dan keterangan para saksi, korban yang bernama Sugiarto Bin Apid (13), warga Desa Dukuhturi RT. 005 RW. 004, diduga tidak bisa berenang,” ungkap Babinsa setempat dari Koramil 15 Ketanggungan, Kodim 0713 Brebes, Serda Solekhudin.

Atas musibah memilukan ini, jelas penting bagi anak untuk belajar berenang sejak dini untuk minimal mengurangi resiko tenggelam di air. Pun, pengawasan dan arahan orang tua sehingga anak menjauhi bermain di perairan dalam dan di jalan raya ramai.

Sementara dari keterangan Rokhiman, dirinya sebelumnya sempat melihat korban tenggelam pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.

“Korban sudah biasa bermain di pinggir Sungai Sarwiyat. Dan sekitar pukul 11.30 WIB, kami melihat korban sudah mengapung di sungai,” ungkapnya.

Siang itu juga jenazah dievakuasi pihak medis Puskesmas setempat guna dilakukan pemeriksaan medis apakah memang murni tenggelam atau ada indikasi kekerasan.

Kejadian tersebut langsung ditangani Polsek Ketanggungan, dengan memintai keterangan para saksi dan warga setempat.

“Korban sudah biasa bermain di pinggir Sungai Sarwiyat. Dan sekitar pukul 11.30 WIB, kami melihat korban sudah mengapung di sungai,” bebernya.

Siang itu juga jenazah dievakuasi pihak medis Puskesmas setempat guna dilakukan pemeriksaan medis apakah memang murni tenggelam atau ada indikasi kekerasan.

Kejadian tersebut langsung ditangani Polsek Ketanggungan, dengan memintai keterangan para saksi dan warga setempat. (Abdul G/Aan)

Kamis, 11 Juni 2020

Gubuk Sering Terendam Rob Pesisir Brebes, Warga Randusanga Kulon Bangun Gubuk Baru

Brebes – Patut diacungi jempol kepedulian masyarakat Desa Randusanga Kulon RT. 05 RW. 02, Kelurahan Brebes, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, untuk merelokasi Mbah Rukilah (80), Lansia sebatang kara yang juga terdampak rob di pesisir Brebes (2/6) setinggi 30-50 centimeter.


Disampaikan Kastiman (45), gubuk reyot milik Rukilah yang berukuran 3 x 2,5 meter dan terletak di tanah tambak milik Ketua RT setempat, tak luput terendam air pasang laut dengan bau tak sedap dan ditambah sampah yang terbawa air.

“Rumah Mbah kita pindahkan di tanah milik keponakannya yaitu Pak Amin yang berada tidak jauh dari tempatnya saat ini, dengan swadaya warga setempat,” bebernya, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya juga, upaya tersebut karena gubuk nenek tersebut sempat terendam banjir musiman (Mei-Juni) setinggi 50 centimeter sehingga perabotan rumahnya mengapung.

“Kami membangun rumah Mbah Rukilah dengan ukuran 3 x 3 meter di tanah yang lebih tinggi milik keponakannya karena beliau tidak punya tanah. Untuk atap dari asbes dan dinding kalsiboard,” tandasnya.

Untuk pekerjaan selanjutnya adalah plesterisasi lantai dalam dan teras rumah dan pembuatan jembatan depan rumah dari bambu. Sedangkan untuk keperluan MCK, sementara menumpang di rumah keponakannya tersebut.

Tampak Kastiman, salah satu warga setempat yang sedang menukangi gubuk Rukilah juga mendapatkan bantuan Sembako Jumat Berkah dari Kodim 0713 Brebes, yang diperuntukkan bagi para korban rob di Desa Randusanga Kulon dan sejumlah pengemis di Brebes kota.

Atas bantuan Sembako tersebut, Kastiman mewakili Rukilah dan tetangga lainnya mengucapkan terima kasih kepada TNI.

Sekedar diketahui, bantuan serupa sebelumnya juga diberikan oleh Yayasan Berteman Brebes dan Kodim Brebes untuk meringankan beban sang nenek sehari pasca rob (3/6).

Mbah Rukilah berprofesi mencari dan mengumpulkan barang-barang bekas dan dijual kepada pengepul untuk kebutuhan hidupnya. Ia tak enak hanya bergantung dari belas kasihan para tetangganya.

Nenek tersebut selama ini bertahan hidup di atas kasur keras dengan dipan yang reot di dalam gubuk yang sudah miring hampir roboh.

Untuk rencana relokasi dari Pemkab Brebes yang akan membangun rusunawa, warga berharap Mbah Rukilah juga termasuk penerima manfaat.

Sedangkan untuk penanganan rob, Pemkab juga telah menganggarkan kurang lebih Rp. 500 miliar untuk membangun tanggul penahan rob di 5 kecamatan di pesisir Kabupaten Brebes, yakni Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari dan Kecamatan Brebes. Hal ini disampaikan Bupati Brebes, Idza Priyanti saat meninjau lokasi banjir pada Mei 2020 lalu. (Aan)

Kodim Brebes Berikan Paket Sembako Kepada Korban Rob Pesisir Brebes dan Pengemis

Brebes – Kodim 0713 Brebes memberikan bantuan puluhan paket Sembako kepada korban banjir air pasang laut atau rob di Desa Randusanga Kulon dan Sigempol, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumat (12/6/2020).


Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri melalui Kepala Penerangan Kodim, Pelda Ujang mengatakan bahwa, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada warga masyarakat terdampak rob.

“Bantuan dalam Jumat berkah Kodim Brebes ini juga untuk meringankan warga desa yang juga terdampak krisis ekonomi pandemi virus corona,” ungkapnya.

Selain warga terkena bencana alam, paket bantuan juga diberikan kepada beberapa pengemis yang berada di lampu merah di wilayah Kecamatan Brebes kota.

Beberapa penerima manfaat terlihat begitu gembira atas bantuan yang diterimanya. Salah satunya adalah Mbah Rukilah (80), Lansia sebatang kara asal Desa Randusanga Kulon RT. 05 RW. 02, yang beberapa waktu lalu juga menerima bantuan Sembako dari Yayasan Berteman Brebes dan Kodim, saat gubuk berukuran 3 x 2,5 meter miliknya masih tergenang air (3/6).

“Semoga bantuan dapat bermanfaat bagi keluarga yang membutuhkan," tandas Ujang.

Zaeni (42), Kepala Dusun I Randusanga Kulon, mewakili sejumlah warganya mengucapkan terima kasih atas kepedulian tersebut. (Aan)

Diduga Hanyut di Sungai, Petani Asal Larangan Brebes Ditemukan Selamat Telanjang

Brebes – Seorang petani yang dilaporkan hilang oleh keluarganya karena hanyut di saluran irigasi di desanya, Desa Karangbale, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (11/6), telah ditemukan dalam kondisi selamat oleh warga setempat pada pukul 19.00 WIB. Kamis malam (11/6/2020).


Disampaikan Danramil 16 Larangan, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Suwardi, dugaan hanyut berdasarkan dari hasil penemuan peralatan bertani dan satu stel baju yang berada di pinggir saluran irigasi tersebut pada pukul 06.00 WIB oleh pemilik warung yang berada di samping saluran irigasi, Ibu Rohani (45).

”Tarjono Bin Ratmo alias Glampeng (53), ditemukan warga setempat telanjang berada di pintu air tempat dirinya dinyatakan hilang,” ucapnya.

Untuk pencarian massal yang melibatkan Tim SAR Kabupaten Brebes dan Cilacap, BPBD Brebes, masyarakat setempat, anggota Koramil dan Polsek Larangan, PMI Brebes, Pemuda Pancasila Larangan, dan Ubaloka, dihentikan pada pukul 17.30 WIB, dan akan dilanjutkan hari berikutnya (12/6) karena belum membuahkan hasil.

“Alhamdulillah, dengan ditemukannya Saudara Tarjono maka pencarian di hari kedua tidak dilakukan dan secara resmi operasi SAR resmi ditutup,” tandasnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, pihaknya dihubungi oleh BPBD Brebes pada pukul 13.40 WIB, diminta membantu melakukan pencarian warga yang diduga tenggelam.

Menindaklanjuti laporan itu, Basarnas Cilacap memberangkatkan satu regu beserta peralatannya yakni 1 unit rescue carrier, 2 set pakaian hazmat, 1 unit rubber boat, peralatan SAR air serta peralatan pendukung lainnya.

“Pak Tarjono ditemukan selamat oleh warga setempat dalam kondisi basah kuyup tanpa luka sama sekali,” ungkapnya.

Hambatan pencarian adalah banyaknya gorong-gorong di saluran irigasi dan juga sampah. Fokus pencarian adalah menyelam dan menyisir sungai.

Kopka Wahyudiono, Piket Koramil Larangan mengatakan bahwa, usai ditemukan, Tarjono langsung dibawa ke PKU Muhammadiyah Larangan untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Pak Tarjono kebingungan saat ditanya penyebab dirinya hilang. Beliau mengatakan saat masuk air, dirinya memasuki desa di Gunung Karangbale dan berada disana selama tiga hari bertemu banyak orang aneh,” ungkapnya.

Suwarni (45), istri dari Tarjono, menangis terbata dan mengaku bahagia karena suaminya masih hidup. Ia juga mengaku sempat cekcok dengan suaminya sebelum berangkat ke ladang.

Untuk diketahui, rutinitas Tarjono adalah membersihkan peralatan tani dan mandi di tempat tersebut sehabis menyiram tanaman bawang pada pukul 03.00 WIB. (Aan)

Meski New Normal, Koramil Paguyangan Brebes Eksis Himbau Masyarakat Melalui Tulisan

Brebes – Awal diberlakukannya kebijakan new normal pasca kewaspadaan pandemi virus corona/covid-19 di Kabupaten Brebes, pihak TNI dari Koramil 11 Paguyangan, Kodim 0713 Brebes tetap melakukan himbauan secara tertulis kepada masyarakat umum untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.


Bersama Bhabinkamtibmas dan dibantu warga setempat, mereka tampak mereka melakukan pemasangan spanduk atau banner dengan ukuran panjang 6 x 1,20 meter yang bertulisan “Anda Memasuki Wilayah Wajib Masker”, melintang di Jalan Nasional Tegal–Purwokerto, tepatnya di tapal batas antara wilayah Kabupaten Brebes dengan Banyumas, Jawa Tengah, yakni di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Kamis (11/6/2020).

Disampaikan Danramil Paguyangan, Kapten Arhanud Suryadi, SH melalui Babinsa Sertu Aneko Priambodo, pemasangan spanduk tersebut merupakan instruksi dari Dandim dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.

Himbauan melalui banner dipasang setinggi 3,5 meter lebih menghadap ke selatan melintang di jalan.

”Himbauan tertulis ini agar masyarakat tetap menerapkan hidup sehat dan selalu waspada agar terhindar dari wabah covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan yakni rutin mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,” ujarnya.

Ditambahkannya, upaya tersebut merupakan tindak lanjut dari bantuan TNI-Polri dan masyarakat kepada Pemerintah dalam penanganan wabah mematikan tersebut. (Imam/Aan)

Bersih-bersih di Sungai, Petani Asal Larangan Brebes Diduga Hanyut

Brebes – Warga Desa Karangbale, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dihebohkan dengan hilangnya salah satu warganya secara misterius, Tarjono Bin Ratmo alias Glampeng (53). Kamis (11/6/2020).

Warga menduga, petani yang merupakan tetangganya ini hanyut di saluran irigasi yang mengalir di desanya.


Menurut keterangan salah satu saksi, Ibu Rohani (45), saat dirinya hendak membuka warung pada pukul 06.00 WIB, dilihatnya 1 satu stel pakaian berikut dengan celana dalam dan peralatan pertanian yang berada di pinggir sungai.

“Biasanya yang sering mandi disini pagi-pagi adalah Pak Tarjono,” ungkapnya.

Ia pun lantas memanggil Farel (15), anak dari korban yang diduga hanyut untuk memastikan apakah benar barang-barang tersebut milik ayahnya. Farel pun lantas segera memberitahukan penemuan itu kepada ibunya, Suwarni (45) atau istri Tarjono.

“Benar ini pakaian dan barang milik suami saya. Ia pergi ke sawah untuk menyiram tanaman sekitar jam tiga pagi tadi,” ucapnya sambil terisak.

Karena tidak ditemukan setelah dilakukan pencarian keberadaan suaminya di sawah dan rumah keluarganya, akhirnya Suwarni melaporkannya kepada perangkat desa dan dilanjutkan kepada pihak Polsek dan Koramil Larangan.

Disampaikan Danramil 16 Larangan, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Suwardi, bahwa dugaan hanyut berdasarkan dari hasil temuan di pinggir saluran irigasi berupa 1 stel pakaian, 1 buah alat siram manual pertanian, dan 1 buah sabit.

“Dari pengakuan beberapa saksi, rutinitas dari saudara Tarjono adalah membersihkan diri atau mandi sepulang dari sawah di saluran irigasi Desa Karangbale, di depan warung milik Ibu Rohani (45), RT. 009 RW. 004,” terangnya.

Setelah menghubungi Tim SAR Kabupaten Brebes, masyarakat Karangbale bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas membantu Tim SAR melakukan pencarian dengan menyusuri saluran irigasi.

“Tumpukan sampah yang tersangkut di pintu air di pintu-pintu air juga dikorek barangkali korban hanyut tersangkut disana,” tandasnya.

Ditambahkannya, pencarian dihentikan pada pukul 17.30 WIB dan akan dilanjutkan kembali esok hari (12/6). (Aan)

Selasa, 09 Juni 2020

Dandim Pekalongan Terima Penghargaan Juara I Lomba Karya Jurnalistik TMMD Reguler 107

Pekalongan - Kodim 0710 Pekalongan, Korem 071 Wijayakusuma, Kodam IV Diponegoro, berhasil meraih juara 1 Lomba Karya Jurnalistik TMMD Reguler ke-107 Tahun 2020 tingkat nasional untuk kategori Dansatgas TMMD.


Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Muhammad Efendi, SE, MM dan Kasdam IV Diponegoro, Brigjen TNI Widi Prasetijo, tampak memberikan penghargaan kepada dua orang Dandim, yaitu Dandim Pekalongan Letkol Infanteri Arfan Johan Wihananto serta Letkol Armed Irwansah, Dandim 0722 Kudus, Korem 073 Makutarama, Kodam IV Diponegoro, yang berhasil meraih juara ke-3 dalam kategori yang sama.

Hadiah ini diserahkan langsung saat acara Rakornis TMMD ke–108 Tahun 2020, di Ruang Bina Yudha Markas Kodam IV Diponegoro, Jalan Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Selasa (9/6/2020).

Rakornis tersebut diselenggarakan di masing-masing Kodam di NKRI terkait situasional pandemi virus corona, untuk menggantikan Rakornis terpusat serta penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Karya Jurnalistik TMMD yang selama ini dipusatkan di Balai Sudirman Jakarta, Jalan Dr. Saharjo No. 268, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Selepas penyerahan hadiah, Dandim Pekalongan Letkol Arfan menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang berhasil diraih Satgas TMMD Reguler 107 Kodim Pekalongan dalam mengikuti perlombaan tersebut.

“Kita bangga dapat mempertahankan juara pertama Lomba Karya Jurnalistik TMMD kategori Dansatgas di jajaran Korem 071 Wijayakusuma yang sebelumnya diraih Kodim 0703 Cilacap pada TMMD Reguler 107,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa sebelumnya, yakni pada Lomba Karya Jurnalistik TMMD Reguler ke-98 tahun 2017 silam, Kodim Pekalongan juga pernah meraih prestasi dalam kategori yang sama yaitu sebagai juara ke-2.

“Ini jelas prestasi yang membanggakan dan menambah daftar penghargaan bagi satuan Kodim dan Korem serta Kodam IV Diponegoro,” tandasnya.

Tak lupa Arfan berterima kasih kepada seluruh personilnya, anggota Satgas TMMD Reguler 107, Pemda, Polri, instansi terkait lainnya, swasta perorangan, serta para awak media sosial yang telah mempublikasikan kegiatan pembangunan infrastruktur di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi. Pun dengan masyarakat yang sangat sengkuyung membantu TNI.

Dengan prestasi ini, dirinya berharap dukungan dari awak media yang sudah terjalin harmonis dapat terus ditingkatkan sehingga kedepannya prestasi serupa dapat terus dipertahankan pada TMMD Reguler ke-108 di Kodim 0701 Banyumas.

Untuk diketahui, Lomba Karya jurnalistik TMMD Reguler ke-107, masih memperlombakan empat kategori, yakni kategori wartawan media elektronik, wartawan cetak/online, serta jumlah pemberitaan terbanyak dari Pendam (Penerangan Kodam), dan kategori Dansatgas.

Untuk juri perlombaan adalah dari Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Media MNC TV, dan Media Buana Jati Jakarta.

Kategori Pendam, juara I diraih Pendam XII Tanjungpura dengan nilai 1.137, juara II Pendam V Brawijaya dengan nilai 1.106, dan juara III Pendam XIV Hasanudin dengan nilai 1.081.

Untuk nilai kategori Dansatgas, juara I diraih Kodim 0710 Pekalongan dengan total nilai 216.050, juara II Kodim 0823 Situbondo 175.446, dan juara III Kodim 0722 Kudus dengan total nilai 165.912. (Rus-Aan)

TMMD 108 Siap Membangun Desa di 44 Kabupaten atau Kota

Jakarta – TNI AD akan kembali menggelar TNI Manunggal Membangun Desa TMMD ke-108, sebagai lanjutan TMMD ke-107 Tahun Anggaran 2020, yang kali ini akan digelar untuk membangun infrastruktur di 44 Kabupaten/Kota atau 49 kecamatan (74 desa).


Selain sasaran fisik/infrastruktur, tentu juga non fisik, dimana pada TMMD ke-108 ini, TNI akan berkolaborasi dengan Kemendagri RI.

Untuk mensukseskan hajatan TNI dalam membantu tugas Pemda membangun daerah dan masyarakat yang akan dimulai pada 30 Juni hingga 29 Juli 2020 secara serentak ini, TNI AD memulainya dengan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD ke-108 di Gedung E, Puskodalad Mabesad, Jakarta Pusat. Selasa (9/6/2020).

Di tengah pendemi covid-19 ini, Rakornis tersebut tidak menghadirkan para Dandim, pejabat daerah atau Bupati, dan Dispermasdes masing-masing kabupaten/kota, melainkan melalui video conference yang dipimpin Asisten Teritorial (Aster) Kasad, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P, M.Si, selaku Pati Bidang Perencanaan PJO (Penanggung Jawab Operasional) TMMD, dengan didampingi Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa, Dr. Deddy Winarwan, M.Si, mewakili Dirjen Bina Pemdes Kemendagri RI.

Dalam sambutannya dalam Rakornis TMMD yang menerapkan protokol kesehatan covid-19 ini, Aster Kasad mengatakan bahwa program TMMD merupakan kegiatan lintas sektoral dengan berbagai Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dan komponen masyarakat lainnya, yang dilaksanakan secara gotong-royong dan bukan domain TNI saja.

Jenderal bintang dua ini mengajak para stakeholder untuk mendukung dan berkontribusi baik fisik maupun nonfisik sehingga tugas mulia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini dapat sukses.

“Mari kita jadikan Rakornis TMMD ini menjadi wahana berkoordinasi dan berkomunikasi secara teknis, berdiskusi, serta mensinkronkan berbagai program Kementerian/LPNK dengan TMMD ke-108 ini,” ungkapnya.

Bakti Agus Fadjari berharap dalam Rakornis tersebut ada saran, masukan, serta ide-ide kreatif, inovatif dan konstruktif guna mendorong upaya peningkatan dan pengembangan program TMMD ke depannya demi tercapainya percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa yang menjadi sasaran program.

Tema yang diangkat dalam Rakornis adalah “TMMD Pengabdian untuk Negeri”, dengan sistem bottom up planning dengan tujuan menjawab aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Desa Kemendagri RI, Dr. Deddy Winarwan, menyampaikan materi tentang kebijakan pemerintah dalam mewujudkan percepatan pembangunan desa yang meliputi peningkatan kapasitas fiskal Pemdes, peningkatan kapasitas dalam pemahaman berbagai regulasi pengelolaan keuangan desa, memahami masalah dan potensi, target skala prioritas pembangunan, serta seni dan cara mencapai target.

Dalam kesempatan ini juga, Deddy juga memaparkan kebijakan terkait penggunaan APBD dan APBDes untuk penanganan covid-19.

"Pemerintah juga menyiapkan langkah antisipasi atas risiko pelemahan ekonomi melalui instrumen kebijakan fiskal, menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan menjaga masyarakat rentan terdampak covid-19,” ujarnya.

Selanjutnya, Kolonel Infanteri Paiman, Kasubdispenmedtak Dispenad dan Sekretaris PJO TMMD yang diwakili Pabandya-1 Bin Ops Bag TNI Spaban V Bhakti TNI Sterad, Letkol Infanteri Ahmad Hadi Hariono, secara bergantian memaparkan rencana terkait pelaksanaan Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) TMMD Reguler ke-108 TA. 2020.

Terkait LKJ TMMD Reguler 108 yang merupakan rutinitas TNI-AD dan sudah digelar yang ke-15 kali ini, program/kegiatan ini merupakan wahana dalam mensosialisasikan pelaksanaan program TMMD kepada masyarakat, pemenuhan informasi publik, mengekspos potensi desa yang menjadi sasarannya, serta menggugah kepedulian masyarakat terhadap upaya pembangunan di desanya.

Lomba LKJ ini dibagi menjadi 4 kategori yakni kategori Kapendam, Dandim selaku Dansatgas TMMD, dan 2 kategori untuk wartawan umum baik cetak/online dan elektronik.

Puncak acara, Waaster Panglima TNI, Brigjen TNI (Mar) Purnomo, yang hadir mewakili Aster Panglima TNI menyampaikan apresiasi kepada para pejabat Pemda yang tetap semangat dan mengalokasikan anggaran pembangunan yang diselaraskan dengan TMMD di tengah pandemi covid-19. (Dispenad-Aan/Red)

Senin, 08 Juni 2020

Kodim Brebes Kini Punya Minimarket, Bengkel Motor dan Tempat Pangkas Rambut Baru

Brebes – Setelah dibangun selama 4 bulan, akhirnya Dipomart, bangunan yang akan dikelola oleh Primer Koperasi Kartika A-09 Brebes, selesai dibangun dan diresmikan oleh Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE, melalui pemotongan tumpeng dan pita. Senin (8/6/2020).


Bangunan yang berdiri di lahan Kodim 0713 Brebes, di Jalan Pusponegoro No. 56 dan berukuran 10 x 10 meter ini, juga dilengkapi dengan tempat pangkas rambut yang mempekerjakan orang umum yaitu Dedi Suswanto (49), warga asal Desa Saditan, Kecamatan Brebes yang sudah mengabdikan diri mencukur rambut para prajurit Kodim sejak 2008 lalu.

Selain itu, di depan bangunan koperasi juga telah berdiri bengkel sepeda motor berukuran 4 x 5 meter, yang juga menyediakan spare partnya. Pun dengan teknisinya juga mempekerjakan orang umum asal Kelurahan Pasar Batang, Kecamatan Brebes, yang bernama Amad (50), yang sebelumnya diberhentikan kerja dari PT. Astra Honda Motor.

Disampaikan Faisal Amri, rekonstruksi bangunan dari mulai pondasi ini dimaksudkan agar Dipomart minimal sejajar dengan pelayanan minimarket umum.

“Ini semua bentuk komitmen Koperasi Kodim Brebes dalam memberikan pelayanan terbaiknya untuk anggota sendiri, anggota Subdenpom dan Minvetcad Brebes, serta masyarakat umum yang berkunjung,” ungkapnya memberikan sambutan.

Menurutnya juga, siapa lagi yang akan memajukan koperasi kalau bukan anggotanya sendiri.
Ketua Koperasi A-09 Brebes, Kapten Infantri Sutarno, menyatakan bahwa Dipomaret adalah upaya peningkatan kesejahteraan anggota TNI yang berdinas di wilayah Kabupaten Brebes termasuk Subdenpom dan Minvetcad Brebes yang juga tergabung menjadi anggota.

“Sesuai asas dari koperasi, bahwa untuk laba usaha akan dikembalikan kepada anggotanya melalui SHU yang dibagikan saat RAT setiap tahunnya. Semoga kedepan dengan penambahan usaha bengkel dapat menambah SHU anggota,” ucap Sutarno yang juga menjabat sebagai Danramil 17 Songgom.

Ditambahkannya, untuk harga bersaing dengan usaha serupa lainnya, dan mempersilahkan masyarakat umum jika ingin menitip barang dagangan.

“Pembangunan Dipomart juga mempekerjakan 4 orang masyarakat sehingga terbantu ekonomi saat krisis di tengah pandemi covid-19,” pungkasnya. (Aan)

Sumiati Berterima Kasih Atas Bantuan Beras Dari Polisi dan TNI Brebes Bermotor

Brebes – Ratusan warga masyarakat yang terdampak banjir rob di pesisir Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan beras dari Polres Brebes, yang disalurkan langsung oleh Kapolres AKBP Gatot Yulianto, SIK, M.HP bersama Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Faisal Amri, SE. Senin (8/6/2020).


Disampaikan Kapolres bahwa bantuan berupa 1.000 kilogram beras yang dikemas dalam kantong plastik seberat 5 kilogram.

“Kali ini bersama Kodim kita salurkan bantuan beras 5 kilogram kepada 100 KK di Desa Randusanga Kulon dan 100 KK di Desa Randusanga Wetan,” ungkapnya memberikan sambutan di Depan Balai Desa Randusanga Kulon.

Rencana Gatot selanjutnya adalah bersama Kodim akan membantu masyarakat terdampak rob di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

“Semoga bantuan bermanfaat. Kita juga berupaya agar kedepan dapat membantu warga yang miskin,” pungkasnya.

Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, menyatakan bahwa di desanya terdapat masih ada 1.000 KK (Kepala Keluarga) terdampak rob awal bulan Juni kemarin (2/6) yang memerlukan bantuan serupa.

“Dari seribu KK, warga kami di Pedukuhan Banjangsari mengalami dampak terparah. Bantuan sebelumnya dan saat ini akan disalurkan menggunakan perahu karena jalur darat terputus dan terendam rob,” imbuhnya.

Walaupun tidak ada korban jiwa di pedukuhan tersebut namun semua warganya sangat memerlukan sentuhan bantuan.

“Saya mewakili 2.500 KK Randusanga Kulon mengucapkan terima kasih atas doa masyarakat Brebes khususnya sehingga di hari ketujuh ini rob sudah surut. Juga atas bantuan-bantuan logistik dari seluruh pihak selama seminggu terdampak banjir,” tandasnya mengapresiasi.

Tak lupa Afan menyampaikan bahwa sisa stok bahan makanan di Dapur Umum BPBD Brebes yang didirikan pada tanggal 3 Juni 2020 lalu, telah dibagikan kepada 1.500 KK di desanya.

“Sekali lagi saya selaku kepala desa merasa trenyuh dan mendapatkan kehormatan karena para pejabat Forkopimda tanpa diwakili mau datang untuk membantu warga kami,” tutupnya.

Sementara Rasimad (72) dan istrinya Sumiati (45), buruh tani mengucapkan terima kasih kepada Kapolres melalui Dandim atas bantuan tersebut. Pasalnya, sekecil apapun bantuan di tengah pandemi covid-19 akan sangat berarti bagi masyarakat terlebih juga terdampak bencana alam.

Terpisah, Kepala Desa Randusanga Wetan, Dwi Agung Budiantara, juga mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. Menurutnya banjir rob tahun ini merupakan yang terparah sehingga menyebabkan para petani tambak udang, ikan dan rumput laut mengalami gagal panen. (Aan)

Rabu, 03 Juni 2020

Protokol Kesehatan Covid-19 Tetap Diterapkan di Lapangan Tembak Brebes

Brebes – Salah satu implementasi slogan tersebut adalah saat prajurit dari Kodim 0713 Brebes terus memelihara kemampuan dasarnya yaitu menembak dan terhindar dari covid-19 karena disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan selepas melakukan kegiatan apapun.


Seperti tambak sejumlah prajurit diwajibkan mencuci tangan dengan sabun selepas latihan menembak di Lapangan Tembak Kodim Brebes yang terletak di bekas bandara TNI-AD di Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (4/6/2020).

Bintara Tinggi Operasi (Bati Ops) Kodim Brebes, Pelda Abdul Kholik, “Selain diwajibkan mencuci tangan, juga diwajibkan memakai masker selama Latihan Menembak Senjata Ringan (Latbakjatri) Triwulan kedua tahun 202 ini,” tegasnya.

Ditambahkannya, latihan yang dilaksanakan setiap triwulan tersebut selain untuk memelihara juga untuk meningkatkan kemampuan menembak. (Aan)

Warga Terdampak Rob di Pesisir Brebes Mulai Terima Bantuan

Brebes – Bantuan untuk para korban rob atau air pasang laut di pesisir Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu warga Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan, berupa sembako mulai disalurkan Pemkab Brebes dan dinas terkait. Rabu malam (3/6/2020).


Tampak Forkopimda Kabupaten Brebes yang antara lain Bupati Hj. Idza Priyanti, Dandim 0713 Letkol Infantri Faisal Amri, dan Kapolres AKBP Gatot Yulianto, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak.

Mereka didampingi para Kepala SKPD, Muspika Brebes, dan juga Kades Randusanga Kulon H. Arfan Setiyono, SE.

Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE, MH, menyatakan bahwa dengan adanya rencana kawasan industri di Brebes, maka kawasan pesisir akan segera dibangun tanggul penahan rob dengan tujuan agar kedepan tidak akan terjadi banjir rob lagi.

Tanggul akan segera dibangun sesuai Perda nomor 13 mengenai Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang tertulis pada Perpres Nomor 79 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan ekonomi kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung, dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.

Untuk salah satu prioritas pembangunan di kawasan Brebes adalah tanggul penahan rob yang sangat dibutuhkan warga untuk mengamankan tambak dan pemukiman.

“Kita berharap masyarakat untuk bersabar dan berdoa bencana banjir rob ini segera surut,” ungkapnya.

Tak bosan-bosannya, Dandim mengharapkan agar masyarakat memakai masker jika keluar rumah dan menerapkan jaga jarak atau physical distancing guna mengantisipasi tertular covid-19.

Rombongan Forkopimda selanjutnya meninjau lokasi terdampak di Dukuh Karang Sembung, Desa Randusanga Kulon, dan lokasi pengungsi warga di Desa Randusanga Wetan yang berada di Masjid Ikhsaniyyah.

Kepala BPBD Brebes, Nushy Mansur, menyatakan bahwa pihaknya malam itu juga mendirikan Dapur Umum dan akan mulai beroperasi keesokan harinya (4/6).

Selain Kecamatan Brebes, Nushy menyebut rob juga merendam sejumlah desa di 4 kecamatan pesisir pantai yakni Losari, Tanjung, Bulakamba dan Wanasari. Rob diperkirakan akan berlangsung pada periode Mei-Juni dan puncaknya pada awal Juni ini.

Sementara Afan Setiono, Kepala Desa Randusanga Kulon, mematikan bahwa para petani mengalami gagal panen akibat kurang lebih 200 hektar tambak ikan, udang dan rumput laut terendam rob yang merupakan terbesar sejak tahun 2017 silam.

Afan menjelaskan, banjir rob sudah terjadi di wilayahnya sejak 9 hari lalu dan ketinggian air paling parah terjadi selama dua hari (2-3/6).

“Banjir rob biasa cepat surut namun kali ini bertahan lebih lama dan bertambah tinggi pada sore hari dengan ketinggian maksimal antara 30-50 centimeter menggenangi rumah-rumah warga,” bebernya. (Aan)

Kodim Brebes Salurkan Beras Untuk Masyarakat Terdampak Krisis Ekonomi Covid-19

Brebes – Kodim 0713 Brebes kembali menyalurkan bantuan kepada sejumlah masyarakat terdampak krisis ekonomi pandemi covid-19, yang belum se...